webnovel

Love Detective Galih

21+ Galih adalah seorang detektif bertubuh besar, bertato, dan bersifat emosional, sehingga kebanyakan orang biasanya selalu menjaga jarak padanya. Dia baru saja keluar dari akademi kepolisian, namun tidak ada sama sekali yang ingin bermitra dengan dirinya. Galih juga memiliki sifat ketidakmampuan untuk percaya kepada orang lain. Ketika Galih memeriksa ruang orientasi, dia tidak menyangka akan menemukan pria yang bermata cokelat dan seksi. Mata Detektif Lary yang tampan membuat Galih terpesona. Lary yang menawan memiliki sifat jenaka dan satu-satunya yang bisa membuat Galih terhibur dan tersenyum. Galih selalu bangga pada dirinya dan dia salah satu detektif yang buruk. Galih dan Lary bersama-sama menjadi detektif narkotika paling dihormati serta sukses yang pernah ada di kepolisian. Mereka mampu berkomunikasi dan memahami satu sama lain, bahkan tanpa harus menyuarakannya, mereka berdua dengan cepat naik pangkat. Saat Galih menyelamatkan nyawa Lary dalam serangan yang ternyata mematikan, Lary mulai melihat sesuatu dalam diri pria yang berbadan besar serta berot itu yang tidak pernah dilakukan orang lain. Sesuatu yang sangat istimewa. Tapi Lary takut kalau dia tidak akan pernah menembus tembok yang melindungi hati Galih. Bagaimana kisah Galih dan Lary? Apakah mereka akan menjalin hubungan?

Richard_Raff28 · LGBT+
Pas assez d’évaluations
270 Chs

BAB 136

Dia menamparnya dengan keras di wajahnya. Sengatan itu hanya membuatnya semakin marah. Binatang buas di dalam dirinya menggeram dan mencakar. Green tidak di sini untuk rantai itu. Seseorang meniduri ibunya dan terlalu pengecut untuk menunjukkan wajahnya. Penglihatannya meredup di sekitar tepinya. Kegelapan membuka pintunya dan Ruxs dengan bersemangat melompat masuk untuk menaikinya.

"Kamu punya waktu sampai hitungan ketiga untuk keluar, atau aku akan membongkar klip sialanku, lalu aku akan memuatnya kembali dan mengosongkannya lagi!" teriaknya, suaranya yang dalam membanjiri dupleks. "Aku tidak akan berhenti sampai kamu keluar atau aku mendengar tubuhmu jatuh!"

Ruxs mengokang palu senjatanya, tidak beberapa detik setelah dia melakukannya, dia mendengar suara seorang pria memohon, "Tunggu, tunggu, aku keluar." Kenop diputar perlahan di lemari dan pintu berderit terbuka.

"Biarkan aku melihat tangan sialanmu dulu," teriak Ruxs, mengarahkan senjatanya ke arah itu.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com