webnovel

Like a Dandelion

Auteur: Fira_Airi
Sports, voyage et activités
Actuel · 13.6K Affichage
  • 2 Shc
    Contenu
  • audimat
  • N/A
    SOUTIEN
Synopsis

Berawal dari kotak kayu penuh kenangan. Adel yang tengah terlarut dengan kehidupannya saat ini harus kembali memutar ulang memori lamanya. Terdorong dalam imaji waktu yang berputar ke belakang. Membuatnya merasakan kembali memori indah SMA. Bertemu dengan seseorang dengan sikap yang berbanding terbalik dengannya. Dan merasakan peliknya sebuah hubungan. Tak pernah terbesit sebelumnya di pikiran mereka, tetapi seperti inilah takdir membawa. Jika kita diibaratkan Dandelion, maka takdir diibaratkan angin. "Seperti Dandelion yang tidak tau ke mana angin membawa, dan di mana kehidupan baru berlanjut."

Étiquettes
4 étiquettes
Chapter 1Prolog

Hari sudah malam, kendati demikian, gadis cantik itu masih saja berkutat dengan pekerjaan yang belum juga usai. Rambut yang dicepol asal menampilkan leher putih mulusnya, kaos putih lengan panjang serta celana jeans pendek yang memperlihatkan kaki jenjangnya. Penampilan sederhana yang membuat orang lain terutama kaum adam terpesona.

Dia salah satu desainer muda di Paris. Usianya bahkan masih 25 tahun. Sekarang ia sedang merancang sebuah design gaun pengantin untuk client barunya.

Sesekali ia merentangkan tangannya yang terasa pegal, atau memijat leher dan bahu.

Diliriknya arloji yang berada di samping laptop.

10:00 p.m

"Huh, sudah jam segini," keluhnya yang mulai terasa penat, tetapi pekerjaannya tak kunjung usai.

Dia mulai kehilangan konsentrasi karena mengantuk. Padahal baru jam segini, pikirnya.

Ia pun memutuskan untuk beranjak menuju dapur dan membuat secangkir cokelat. Lalu dibawanya cangkir berisi cokelat itu menuju balkon apartemen.

Dia sangat menikmati cokelat buatannya sembari memandangi indahnya kota Paris. Dengan lampu jalan yang menghiasi jalanan kota dan kondisi kendaraan yang masih berlalu lalang. Ia menyeruput cokelat itu dalam diam, sesekali meniup lalu meneguknya.

Tak lama kemudian terdengar suara dering ponsel. Gadis berambut hitam itu segera beranjak untuk mengambil ponsel yang ia letakkan di meja ruang tengah.

Senyum tipis terukir ketika ia melihat siapa yang menelponnya. "Fussy." Kemudian ia menggeser tombol hijau dan mendekatkan ponselnya ke telinga.

"Kamu masih belum tidur?!" pekik lawan bicaranya dengan nada yang tinggi, membuat gadis itu menjauhkan ponsel dari telinga.

"Kamu terlalu berlebihan, ini baru jam sepuluh malam," ucap gadis itu.

"'Baru' kamu bilang? Ini udah malam Adel."

Ya, gadis yang sekarang tengah memutar bola matanya dengan malas itu bernama Adel.

"Pokoknya aku nggak mau tau setelah pembicaraan ini selesai, kamu harus sudah meninggalkan pekerjaanmu lalu tidur!" titah lelaki di seberang tidak terbantahkan.

"Okey, baik fussy," kata Adel seraya terkekeh.

"Biar aku tebak, kamu masih belum mengganti namaku yang ada di ponselmu, hmm?"

"Hehe, oke-oke nanti aku ganti. Thanks, you're always be a good friend for me."

Terdengar suara helaan napas di seberang sana.

"Hallo," panggil Adel karena tak kunjung mendapat jawaban dari sang teman.

"Iya Adel, mm-sudah dulu ya, good night!" ucap pria itu, belum sempat Adel menjawab sambungan teleponnya terputus.

Adel melihat layar ponselnya lalu bergumam, "Apa kata-kataku ada yang salah?"

Adel mengernyitkan dahinya bingung sekaligus mengingat-ingat apa saja yang barusan ia katakan, kemudian pandangannya teralihkan oleh kotak kayu yang berada di bawah meja kerjanya. Dia menunduk lalu mengambil kotak tersebut. Kotak itu berisi barang-barangnya sewaktu ia masih SMA. Kenangan masa-masa SMA di negara kelahirannya.

Dahulu dia hanyalah seorang gadis remaja polos yang berpenampilan nerd. Berbanding terbalik dengan keadaannya saat ini. Ia mulai membuka kotak tersebut, sekelebat kenangan langsung terlintas di benaknya. Dahulu ia hanyalah seorang gadis SMA yang tidak memiliki teman, sampai pada akhirnya ia bertemu dengan laki-laki itu.

Pertemuan yang tidak biasa, pertemanan yang tidak biasa. Seulas senyum terpampang di wajah cantiknya.

Vous aimerez aussi

PROMISE (a way to find a love)

"Aku tidak akan meninggalkan mu." Aku janji pada adikku, tapi aku tidak menepatinya. Ketika seorang William Alexander, pria sempurna yang memiliki sebuah rahasia besar dimasa lalu, seorang anak adopsi yang meninggalkan adiknya untuk menggantikan posisi seorang pewaris kerajaan bisnis yang memiliki kebutuhan khusus. William harus menepati janjinya untuk setia dan menuruti apapun permintaan dari ayah angkatnya Jackson Alexander, pengusaha kaya yang ambisius dan berhati dingin agar Jackson mempertemukannya dengan adiknya kembali. Suatu ketika Jackson memintanya kembali ke negara asalnya, untuk menjadi seorang gubernur agar memudahkannya melakukan pembangunan real estate, untuk itu ia harus menikahi seorang wanita, Rose gadis berumur dua puluh tiga tahun, seorang superstar yang di cintai seluruh masyarakat yang ternyata adalah kekasih dari adik kandungnya sendiri yaitu Rayhan Adamson yang telah tumbuh menjadi seorang produser musik yang terkenal tanpa William ketahui, ia hanya ingin segera bertemu dengan adiknya seperti apa yang dijanjikan oleh Jackson jika ia berhasil menjadi seorang gubernur dan mendapatkan ijin pembangunan maka Jackson akan mempertemukannya dengan Rayhan adiknya. Akankah William akan dapat kembali bertemu dengan Rayhan, menebus dosanya yang telah meninggalkan Rayhan saat ia masih berusia tujuh tahun dan mendapatkan cintanya yang perlahan tumbuh tanpa disadarinya kepada Rose? *** hi, terimakasih karena sudah membaca novel buatan ku Aku akan sangat menghargai setiap review serta komen yang kalian berikan. Kalian bisa menghubungi ku di : lmarlina8889@gmail.com

mrlyn · Sports, voyage et activités
4.9
450 Chs

SOUTIEN