webnovel

Bab 45

"Apa!?" Riser terkejut ketika melihat Alex menerjang kearahnya. Dia kemudian dengan cepat mengeluarkan apinya lagi untuk menghalangi Alex.

*WOSH!*

Api Riser dengan mudah dilewati oleh Alex. Dia kemudian mengepalkan tinjunya dan memukul perutnya, tapi dia menahan diri karena jika dia memukulnya dengan kekuatan penuhnya, ruang cermin disini mungkin akan hancur. Selain itu, dia tidak ingin menunjukan kekuatan penuhnya didepan semua orang.

*BAMM!*

"Uaaghh!!" Riser batuk darah. Meskipun Riser abadi seperti Alex. Dia tetap merasakan sakit yang luar biasa. Tubuhnya kemudian terjatuh dengan cepat seperti meteor ketanah, membuat arena hancur dengan kawah besar.

Setelah memukul Riser. Alex kemudian membalikan tubuhnya (back flip) kembali ke tempat dia berdiri tadi. "Jadi? Apakah kau akan menyerah? Aku tidak ingin membunuhmu disini."

Riser yang terbaring di kawah merasa kesal ketika mendengar kata katanya. Tubuhnya yang hancur kemudian perlahan beregenerasi seperti baru. "Menyerah katamu?" Kata Riser perlahan bangkin dan menatap Alex, "Mana mungkin aku Riser sang pewaris keluarga Phoenix menyerah dengan manusia sepertimu!!" Dia kemudian menerjang Alex dengan membawa bola api di kedua telapak tangannya.

"Hmmm, begitukah? Kalau begitu biarkan memaksamu agar menyerah," Kata Alex dengan tenang. Dia kemudian menerjang kearahnya dengan cepat. Dia menghindari serangan dari tangan kanannya dan mendorong tangan kirinya sedikit keatas untuk menyingkirkannya. Dia mengepalkan tinjunya kemudian memukul perutnya lagi dengan tangan kirinya.

*BAMMMM!!*

"Urghhhh!!" Riser terpental kebelakang dengan cepat seperti bola meriam dan menabrak pilar besar yang berada dibelakangnya hingga hancur.

*BAMM!!*

Alex menapakan kakinya ditanah dan menatap Riser yang terbaring lemah setelah terkena pukulannya.

"Kenapa... Kenapa... KENAPA AKU KALAH DENGAN MANUSIA SEPERTIMU!?" Riser berteriak tidak menerima kenyataaan. Dia kemudian menerjang kearah Alex tanpa berpikir dua kali dan mengeluarkan api besar dari tangan kanannya.

Alex yang melihat ini mulai bosan dengan Riser karena dia mudah kehilangan ketenangannya seperti musuh yang dia lawan dulu. Dia kemudian berpikir sejenak dan mengingat kemampuan yang dia lihat dulu di Anime Boku no Hero Academia dan ingin mencobanya.

Dia mengulurkan jari telunjuknya dan mengkompresnya. Dia kemudian menarik dan menahannya menggunakan tangan kirinya sebelum melepaskannya hingga menyebabkan gelombang kejut kearah Riser.

*WOSHHH!!!*

"APAAA!!!!!!" Riser tidak menyangka serangannya akan sekuat ini. Api yang berada di tangannya mulai padam dan dia kemudian terpental kebelakang dengan berlebihan, menabrak pilar yang sudah hancur tadi.

*BAM!!*

Alex kemudian melesat kearahnya dan menarik kerah bajunya. "Masih belum menyerah?" Tanpa menunggu jawaban Riser. Alex melemparkannya keatas dan memukul perutnya.

*BAM!!!*

Tidak berhenti disitu, Alex memukul tubuhnya berkali kali hingga dia terlempar jauh.

*BAM! BAM! BAM! BAM!!*

Walaupun Riser dipukuli berkali kali oleh Alex, dia masih memiliki kesadaran dan ingin bangkit lagi, tapi perutnya dipukul lagi olehnya.

*BAM!!*

"SIALANNN!!"

***

"Onii-sama!"

Ravel yang melihat kakaknya dipukuli oleh Alex tidak bisa membantu tapi khawatir. Dia memang membenci kakaknya, tapi, Riser tetaplah kakaknya. Adik mana yang ingin kakaknya dilukai oleh orang lain?

Dia kemudian mengepakkan sayap Phoenix nya dan terbang berteleport ke ruang cermin.

***

Ravel sudah berteleport didepan Riser dan membuka kedua tangannya lebar lebar seolah-oleh ingin melindungi Riser. Dia menutup matanya dan siap untuk menerima pukulan dari Alex tapi dia tidak merasakan apapun. Dia bingung, dia membuka matanya dan melihat Alex yang menghentikan tinjunya.

Alex menghela nafas ketika melihat Ravel yang melindungi Riser. Dia kemudian tersenyum lembut dan mengulurkan tangannya untuk menepuk kepala Ravel sambil tersenyum kecil, "Kau benar benar khawatir dengan kakakmu ya? Maaf, aku sudah berlebihan."

"T - Tidak!" Kata Ravel dengan memerah, "T - Tidak apa apa kok!" Dia bisa merasakan tangan Alex kasar dan besar, tapi anehnya itu tersama nyaman dan hangat di kepalanya.

Alex kemudian melepaskan tangannya, dan tiba tiba ruang cermin yang ada disini runtuh. Dia tidak menyiapkan dirinya, jadi dia jatuh kebawah.

Ravel yang melihat ruang cermin ini akan runtuh langsung mengepakkan sayapnya dan mengambil Riser yang sudah tidak sadarkan diri keluar dari sini.

Alex yang terjatuh mulai menenangkan diri dan ingin menggunakan sayap listriknya, tapi dia berhenti ketikan merasa tubuhnya ditangkap oleh seseorang.

"Kerja bagus, Alex-kun. Kau terlihat sangat keren tadi."

Alex mendongak dan melihat Akeno yang menggendongnya terbang menggunakan sayap Iblisnya.

"Benar, Aniki! Kau terlihat sangat keren tadi saat memukulinya!" Issei juga ikut ikutan memujinya.

"Kau berhasil, Alex-kun," Kata Kiba sambil tersenyum.

Alex tersenyum kepada semua orang dan berkata, "Terima kasih."

"Kalau begitu, pergilah. Putri mu sudah menunggu," Kata Akeno sambil melemparkannya kebawah.

Alex sudah menyiapkan dirinya dan langsung memutar tubuhnya (back flip) kemudian mengepakkan sayap listriknya menuju Rias yang terbang kearahnya.

"Alex-kun!" Kata Rias sambil menuju kearahnya dan memeluknya dengan erat erat di langit malam. "Terima kasih, sudah menyelamatkanku...."

Alex tersenyum lembut dan memeluknya juga, "Ini sudah kewajibanku untuk menyelamatkan senpai ku yang sedang kesusahan."

"Rias."

"Hmm?"

"Panggil aku Rias," Kata Rias sambil menatapnya.

"Rias... Sungguh putri yang manja..." Alex kemudian mendekatkan kepalanya dan menyatukan bibirnya ke bibir Rias.

Rias menerima ciumannya dengan senang hati.

*BZZZZTTT!!*

Tiba tiba tubuh keduanya berubah menjadi listrik dan menghilang entah kemana.

"Ara ara... Ufufu..." Akeno terkekeh ketika melihat keduanya menghilang dan dia tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

***

"Raja Manusia.... Aku tidak menyangka dia akan berada di pihak kita," Kata Sirzechs yang berada di balkon sambil memandangi Rias dan Alex menghilang dari langit. Dia tersenyum dan menoleh ke Grayfia yang berada di belakangnya, "Bagaimana menurutmu, Grayfia?"

Grayfia memandangi langit sambil tersenyum kecil dan berkata, "Benar... Aku senang Rias-sama diselamatkan."

"Tidak, bukan itu yang aku maksud," Kata Sirzechs, dia kemudian melanjutkan, "Maksudku, apakah kau akan bergabung dengan harem Raja Manusia, atau yang ku panggil Alex sekarang, itu?"

Grayfia memandang Sirzechs dengan aneh dan berkata, "Apa maksudmu, Sirzechs-sama? Anda kan Suami saya."

Sirzechs menggelengkan kepalanya dan menatap langit, "Yah, itu benar. Tapi itu hanya sandiwara kita dulu untuk menghentikan perang."

Benar. Seperti yang dikatakan Sirzechs. Mereka berdua menikah karena untuk menghentikan perang dengan Fraksi Setan Lama. Keduanya tidak ada minat cinta sedikitpun satu sama lain dan tentu saja, Sirzechs tidak pernah menyentuh Grayfia sedikitpun dari dulu.

"Apa yang kau pikirkan Sirzechs-sama. Bahkan jika aku menikah dengannya, bagaimana dengan Fraksi Setan Lama?" Kata Grayfia.

"Kalau itu biar aku yang mengurusnya. Aku tidak ingin kau terkekang menjadi pembantu keluarga Gremory selama ratusan tahun. Aku ingin kau bebas dan mencoba jatuh cinta," Kata Sirzechs.

"Cinta kah... Mungkin aku akan sedikit mencoba merasakan apa itu cinta dengan Alex itu..." Kata Grayfia sambil memandang langit.

Chapitre suivant