Bab 1

Hari itu, seorang gadis peri tertawa lebar setelah berhasil mengerjai seorang peri koki dengan cara membuat dapur berantakan.

Tiba-tiba, prajurit kerajaan datang dan mengimbau nya agar segera ke istana untuk menemui Baginda Ratu, yang masihlah Bibinya.

"Via, sudah berapa kasus yang kau lakukan di Minggu ini? Tidakkah kau mengerti untuk mematuhi aturan jangan mengganggu orang lain? Bibi kecewa."

"M-maaf, Bibi. Aku tidak akan melakukannya lagi, aku janji!" ucap Leviatha dengan memasang muka melas yang sungguh terlalu imut.

Sayangnya sang Ratu terlalu kebal untuk bisa dirayu lagi. "Selalu seperti itu, saat ini berjanji tapi aku yakin esoknya kau pasti seperti ini lagi." kata Ratu dengan nada tegas namun lelah.

"Y-ya mau bagaimana lagi, tidak ada yang seru di sini. Jadi ... aku membuat keseruan sendiri, karena jenuh. Kalo saja aku boleh ke luar, aku pasti tidak akan mengganggu orang-orang paviliun."

"Kau mau keluar? Tidak boleh, justru ketika kau di luar lah kau akan lebih mengganggu. Tak ingatkah ketika kau mengganggu rakyat karena dia menasehatimu?"

"Sudahlah, kali ini aku tidak bisa bersabar lagi. Aku akan menghukumnya untuk bertransmigrasi ke dunia manusia, menjalani kehidupan layaknya manusia. Namun kamu memiliki misi untuk menyatukan dua hati. Bernama Reyhard dan Dilena, untuk informasi lainnya akan aku sampaikan ke ingatanmu tepat sebelum kau pergi esok." lanjutnya.

Levia yang mendapat perintah pun ternganga, "t-tapi kenapa aku harus menjadi manusia juga? bisakah hanya sebagai peri supaya lebih mudah? a-aku tidak bisa!"

"Tak ada bantahan, kau akan berangkat besok. Sekarang istirahat lah, barang-barang yang kau butuhkan sudah kusiapkan. Kau hanya perlu istirahat dan bersiap mental. Silakan."

Via pun hanya mampu menahan kekesalannya dan berjalan kembali ke paviliunnya.