Mobil Arya melaju mengarungi jalanan ibu kota yang mulai padat dan macet karena jam berangkat kerja.Senyum masih mengembang diantara dua penumpangnya keduanya masih tak percaya dengan yang baru saja terjadi.
"Kalau tiap pagi aku menjemput dan mengantarmu mungkin ayahmu akan luluh dan merestui kita."
"Jangan terlalu percaya diri, ayah orangnya juga keras mungkin aja kali ini kamu beruntung."
"Bagaimana kalau gantian?"
"Maksudnya..? " Amanda mendongak ke arah pria di sampingnya.
"Ya.. Bagaimana kalau gantian aku ngajak kamu bertemu papaku?" Jantung Amanda secara mau copot mendengarnya. Dirinya sadar lambat laun hal itu juga akan terjadi tapi apakah harus secepat ini? terlebih dirinya masih menyimpan trauma mendalam dari insiden yang lalu. Arya yang seolah membaca apa yang di pikirkan Amanda menyentuh jemari gadis nya mencoba mencairkan kegugupannya. "Aku tau kamu belum siap atau mungkin masih takut. Tapi asal kamu tau papa punya sisi lain yang baik."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com