XIV. Pertahanan Terakhir

Perlahan demi perlahan iblis iblis yang mendekat berhasil dikalahkan namun karena jumlah yang tidak kunjung menurun menyebabkan banyak prajurit kerajaan kelelahan. Serangan yang tiada akhir membuat Raja terus menerus mengorbankan camp nya demi keselamatan pasukannya, perlahan banyak camp pertahanan yang hancur dan tersisa sedikit camp untuk menampung banyak nya pasukan, pasokan pangan dan obat obatan yang terus menipis membuat Raja kebingungan untuk mengambil langkah, pasukan bantuan tidak datang datang membuat Raja berpikir bahwa ia telah dikhianati namun ia sadar bahwa ia sedang stress yang mencoba menenangkan diri.

Belum sempat menenangkan diri seorang prajurit datang melaporkan bahwa pasukan iblis dengan jumlah yang banyak mendekati mereka, Raja menyuruh pasukannya untuk membuat formasi pertahanan dan menyuruh penyihir untuk membuat sihir pelindung. Mereka sudah siap diposisi menunggu gempuran dari musuh, terlihat pasukan iblis langsung menyerbu mereka. Sihir sihir mulai dikeluarkan oleh penyihir kerajaan ledakan demi ledakan terdengar dimana mana, Raja yang hanya menggunakan senjata biasa pun terpaksa memimpin pasukannya karena jumlah musuh yang tidak berkurang sedikitpun.

Ia mengambil pedang dari tempatnya lalu menunggangi kuda dan mengkomandokan pasukannya untuk menyerang balik mereka berlari sambil bersorak. Mulai banyak mayat berjatuhan dari kedua sisi darah keluar mengalir dimana mana membuat pegunungan yang awal nya hanya perbatasan menjadi lautan darah segar. Raja menyuruh pasukannya untuk tidak berhenti menerobos formasi lawan, kuda yang ditunggangi Raja terkena anak panah dan terjatuh. Ia bangkit kembali dan membalas serangan tersebut, ia juga menggunakan Sword Art Style nya yang membuat banyak bayangan dari dirinya yang bisa menyerang lawan.

Karena kalah jumlah membuat pasukan Raja berada ditengah tengah formasi lawan dan terkepung, para penyihir yang berada di camp telah terbunuh dan semua camp telah hancur. Raja berteriak untuk tidak menyerah dan terus berjuang hingga akhir hayat, mereka membuat formasi melingkar yang mulai menyerangi musuh yang menyerang dari berbagai arah. Ketika sedikit lagi bisa keluar dari formasi lawan sebuah bola api yang berukuran besar menghantam mereka yang membuat formasi mereka pecah dan berhasil dikalahkan, Raja yang pada saat itu pingsan ditahan oleh para iblis.

Raja pun tersadar dari pingsannya dan terkejut melihat dihadapannya beberapa prajurit yang telah tewas, beberapa dari mereka masih hidup namun akan dieksekusi tepat dihadapan Raja mereka. Satu persatu dari prajuritnya mulai dibunuh membuat Raja kesal dan marah, ia pun menggunakan penguatan tubuh yang berhasil membuat diri nya bebas dan beberapa prajuritnya. Walaupun begitu mereka semua terluka parah akibat serangan sihir yang mereka terima,

Raja menggunakan sihir nya yang membuat mereka berhasil melarikan diri dari sana. Sihir yang ia gunakan yaitu berupa sihir api yang membuat daerah sekitar penggunanya menjadi terbakar seperti membuat pembatas, tidak sampai situ saja ia juga menggunakan sihir nya untuk membuat tombak batu untuk memisahkan mereka dari pasukan iblis. Ia tidak begitu mahir menggunakan sihir yang membuatnya memiliki mana sedikit dan membatasinya dalam menggunakan sihir, begitu mana nya menipis ia kelelahan. Prajurit yang melihat Raja nya kelelahan membantunya melarikan diri dari sana dan menuju camp paling terakhir yang hanya tersisa satu, prajurit yang berada di camp terakhir itu terkejut melihat hanya beberapa prajurit saja yang berhasil melarikan diri dan Raja mereka yang kelelahan dan terluka.

Mereka langsung menggunakan sihir penyembuh untuk menyembuhkan prajurit dan Raja yang sedang terluka dan juga mengaktifkan sihir pelindung disekitar camp. Para prajurit bersiaga didaerah sekitar camp untuk menjaga keamanan sekitar, Raja yang terluka berkata bahwa prajurit lawan tidak ada habis nya mereka harus menunggu bantuan bagaimana pun caranya. Mendengar hal itu mereka langsung memperkuat pertahanan mereka, beberapa perangkap telah mereka pasang, penjagaan yang ketat telah diterapkan, mereka hanya menunggu waktu penyerangan tiba.

Namun hingga malam hari tidak ada satupun tanda tanda para iblis menyerang, mereka berfikir bahwa para iblis masih belum bisa melewati sihir pertahanan yang Raja buat. Ketika mereka sedang berjaga sebuah batu besar melayang menghantam sihir pelindung, mereka langsung memberi memberi tahu yang lain bahwa mereka sedang diserang. Para prajurit berkumpul membentuk formasi dan hanya menunggu hingga sihir pelindung hancur, serangan demi serangan pelindung itu terima. Perlahan pelindung itu mengalami retak dan pada akhirnya hancur yang membuat para pasukan iblis langsung menyerbu mereka ketika mengetahui sihir pelindungnya telah hancur, para prajurit kerajaan mati matian mempertahankan posisi mereka dalam formasi, satu persatu prajurit tumbang dan hanya menyisakan sedikit prajurit saja. Ketika mereka sedang terpojok sebuah sihir terbang dan meledak ditengah tengah ramainya pasukan iblis, ledakan terjadi lagi dan lagi yang membuat formasi pasukan iblis pecah dan berlarian kemana mana mencari perlindungan.

Ternyata itu adalah WarChief yang datang lebih dahulu bersama beberapa pasukan Raja Barn lainnya, mereka langsung menyerbu pasukan yang sedang kocar kacir berlarian kesana kemari.