"Apa mungkin bayangan yang berada di dalam gunung itu sama halnya dengan ikan yang kamu ceritakan tadi, Rei?" sahut Siji. Dia masih merasa ketakutan saat ini.
"Tapi ... sepertinya itu mustahil, Siji." Reiji menyahut.
"Kenapa begitu, eum? Karena bisa ada ikan di dalam batu, mengapa tidak bisa ada orang di dalam batu?" seloroh Siji. Dia lupa jika ucapannya itu seperti mantra yang selalu membawa kesialan. Ingat yang terjadi pada Siji dan Yuji di ruang bawah tanah bangunan kuno?
Reiji mengambil napas dalam-dalam, untuk menenangkan dirinya sendiri. Reiji kembali melihat sosok di batu, dan menggelengkan kepala. "Tidak mungkin itu orang, Siji. Manusia jenis apa yang bisa berada di dalam batu, huh? Jika mungkin, itu pasti terlihat seperti bayangan manusia. Bukan hanya bayangan hitam seperti itu," ucap Reiji.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com