Ketika Gu Qingqing berjalan ke depan Leng Sicheng, ia masih merasa seperti sedang melawan musuh yang kuat. Sementara itu, Leng Sicheng yang baru saja mengancam dan memancingnya sekarang menatapnya. Leng Sicheng malah terlihat tenang dan kurang keinginan saat menghadapi Gu Qingqing.
Leng Sicheng menundukkan kepalanya sedikit dan tidak melihat Gu Qingqing sama sekali. Bulu matanya yang panjang memunculkan selingkaran bayangan hitam. Ia segera menghabiskan kopinya yang sudah dingin, lalu meletakkan cangkir kopi itu jauh ke samping.
Gu Qingqing mengira Leng Sicheng akan berbicara padanya. Ia tidak mengira bahwa Leng Sicheng perlahan-lahan mengulurkan jari-jari rampingnya hingga terus mendekat dan mendekat ke arahnya. Saat ujung jari Leng Sicheng hendak menyentuh tubuh Gu Qingqing, tiba-tiba pria itu mengubah arah jarinya ke atas meja. Leng Sicheng segera mengambil sebuah dokumen di atas meja, lalu membuka halaman satu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com