Helena berhasil mengendap-endap keluar dari kedai Edmund, dengan membawa tas kecil yang hanya berisikan ponsel dan dompetnya.
Malam yang gelap itu sangat dingin, membuat Helena juga menebalkan pakaian yang ia kenakan. Sebuah mantel cokelat yang tebal, dan juga syal merah yang melingkar pada lehernya.
"Fuhh... dingin sekali disini," ucapnya sambil terus mengusap kedua tangannya yang tidak mengenakkan sarung tangan.
Helena menoleh ke arah kedai Edmund, tatapannya mengarah pada sebuah jendela yang letaknya berada di lantai tiga. Membayangkan Jasper yang masih berbaring dengan tidur lelap.
"Aku harap setelah ini, kau kembali ke Desa Bora. Kau harus menemani Ava, kasihan dia hanya sendirian saja," ucap Helena dengan perasaan sedih.
Tidak ada waktu bagi Helena untuk terus meratapi keputusannya yang berat, ketika dia sudah melangkahkan kakinya dengan cepat, menuju sebuah tempat yang akan menjadi lokasi bertemunya saat itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com