Shania merasa kesal harus bertugas bersama dengan Hasan yang seperti es batu sepanjang perjalanan menuju Timor leste tidak ada pecakapan diantara mereka.. namun ketika mereka sampai di bandara dan akan menuju Hotel lagi-lagi Shania meringis kesakitan.. sebenarnya Shania merasa kesakitan dari pertama kali pemberangkatan namun tidak dirasa..
Hasan memeriksa Shania ternyata Asam lambung Shania tinggi, untung saja Hasan membawa obat-obatan Shania diberi obat Antasida untuk menetralkan asam lambungnya..
"sepertinya kamu telat makan.."
"Iya pak.."
"Lain kali jaga kondisi tubuh apalagi mau pergi jauh.. jangan sampai sakit, dan menyusahkan orang lain."
"Maafkan saya pak.. kalo saya menyusahkan bapak.. "Kata Shania ketus.
Merekapun menuju Hotel tempat mereka menginap.. mereka memesan dua buah kamar..
Shania masuk kedalam kamarnya dan beristirahat karena Asam lambungnya membuat tubuhnya lemas dan kepalanya pusing..
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com