Mensa sudah terbatuk-batuk akibat lehernya yang di cekik oleh Kevan. Memang sejak awal tujuan Kevan merawatnya adalah untuk membunuhnya. Sekuat apapun sisa tenaga Mensa saat ini, ia sudah tidak mampu lagi untuk melawan Kevan. Jika malam ini memang ajalnya, Mensa akan merasa menyesal dalam kematiannya.
Mensa merasa menyesal tidak sempat mengatakan maaf dan terima kasih kepada Sean dan Lano. Mensa juga sangat menyayangkan pertemuannya dengan Sean dan Lano tadi siang yang tidak berjalan dengan mulus. Maka hidup Mensa akan di penuhi dengan kesia-siaan apa bila ajalnya telah di depan mata.
Sebelum Mensa kehilangan napasnya, tiba-tiba seseorang menarik Kevan dari belakang kemudian menghajarnya habis-habisan. Sebelum Sean menyerang pun Lano menyempatkan diri untuk merekam aksi Kevan menggunakan ponselnya sebagai bukti mutlak sebab tidak ada cctv di apartement Mensa.
Sudah terlalu lama di cekik, napas Mensa mulai melemah, matanya pun sudah sayup-sayup.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com