"Na," panggil Vano sesudah menelan makanannya.
"Apa?" sahut Galena langsung setelah menelan makanannya.
"Kenapa hari ini kamu gak bawa mobil?" tanya Vano penasaran.
Galena menggelengkan kepala. "Males." Jawabnya asal.
Sebenarnya tadi pagi sebelum berangkat pergi ke rumah sakit Galena sempat mimisan dan sesak napas. Kondisi yang sangat tidak memungkinkan untuk mengendarai mobil. Lagi pula Galena tidak ingin mengambil risiko mengorbankan mobil dari hasil kerja kerasnya yang bernilai miliyaran rupiah. Samuel masih ada program syuting di Kalimantan. Tidak mungkin juga Galena meminta Galen untuk mengantarnya ke rumah sakit.
"Kamu gak punya rumah sendiri? Atau mungkin apartment?" tanya Vano penasaran, barangkali ada hal lain yang Galena sembunyikan.
Semenjak kembalinya Vano ke Paris, pria itu sibuk mencari tahu seluk beluk jejak Galena mulai bagaimana kesehariannya di Singapura waktu dulu hingga dimana tempat bekerja Galena selama di Amerika.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com