webnovel

Chapter 1

Alexandria Pratama adalah perempuan muda yang memimpin perusahaan peninggalan mendiang orang tuanya. Perusahaan itu termasuk perusahaan yang cukup maju berkembang saat ini.

Alexa panggilannya, mempunyai otak yang cerdas dengan terbukti dia dapat menyelesaikan studi dibidang ekonomi bisnis dalam waktu yang singkat saat ayahnya masih hidup beberapa tahun lalu. Dua tahun kemudian dia merebut gelar masternya tanpa halangan.

Setelah dua tahun Alexa memimpin, ayahnya pergi untuk selamanya menyusul ibu Alexa. Hati Alexa sempat terpuruk saat kepergian ayahnya namun Alexa memang perempuan yang tegar sehingga ia langsung bangkit kembali mengejar ketertinggalan nya.

Beberapa saat setelah ayahnya tiada, banyak saudara yg berusaha menikah kan Alexa dengan pemuda pilihan mereka dengan harapan kekayaan Alexa dapat mereka nikmati juga namun Alexa menentang semuanya bahkan dengan tangan besi nya ia menyingkirkan benalu yang tersisa di perusahaan nya.

Seperti rapat kali ini yang berusaha menjatuhkan kepemimpinan nya namun berakhir dengan tersingkir nya lagi orang-orang yang berhati culas ingin merebut kepemilikan Alexa.

"Hei Alexa jangan senang diri dulu, kita lihat sampai berapa lama kamu memimpin. Perempuan tidak pantas memimpin. Perempuan pantasnya di dapur dan di rumah mengurus anak", teriak rasis seorang paman jauh Alexa.

Alexa hanya tersenyum sinis dibalik kacamata hitamnya dengan di dampingi Jason asisten pribadinya yang sangat mumpuni.

"Ayo pergi. Tak guna meladeni orang-orang tak berguna macam mereka" , ujar Alexa sinis. Dia langsung masuk ke dalam mobil yang di supiri oleh Jason kemudian mobil melesat membelah jalan kota.

"Kamu uda buat janji kan dengan Mr. White?", tanya Alexa tanpa melihat ke arah Jason. Matanya menatap setiap inci jalan yang dilewati nya.

"Sudah bos. Malah barusan asisten Mr. White memberitahu kalau mereka segera tiba di restoran yang kita booking", ujar Jason.

"Baguslah. Aku perlu sekali hak jual produk Mr. White ini untuk mengembangkan pangsa pasar kita", ujar Alexa.

Tak lama mobil yang mereka kendarai memasuki halaman sebuah restoran ternama. Alexa turun di depan pintu utama dan kemudian Jason membawa mobil menuju parkiran.

"Selamat siang bu Alexa. Tamu anda telah menunggu di ruang private bu", ujar seorang pelayan yang menyambut Alexa. Pelayan menunjukkan jalan menuju ke ruangan yang dimaksud dan saat pintu terbuka, Alexa melihat senyum ramah Mr. White dan seorang pria muda yang sedang berbicara serius.

"Hello Mr. White. Have you been waiting for so long?", tanya Alexa menyambut uluran tangan Mr. White.

"Hai beautifull, no not that long enough. I just arrive with my friend here. Please let me introduce both of you. This Alexa, and this is Nathan" , ujar Mr. White memperkenalkan temannya. Alexa tersenyum ramah dan kemudian menyambut uluran tangan Nathan.

"Hello, nice to meet you", ujar Alexa.

"Hai, akhirnya aku berjumpa juga dengan wanita yang selalu dibicarakan sahabatku ini", ujar Nathan tersenyum. Jason memasuki ruangan diikuti oleh seorang pelayan, kemudian Jason menyalami Mr. White dan Nathan bergantian.

"Oh tuan Nathan ternyata orang Indonesia ya? ", tanya ramah Alexa kemudian duduk di bangku depan Nathan.

" Dia pribumi ngga diakui karena lahir dan besar di Australia", ledek Mr. White dengan bahasa yang fasih.

"Hei Mr. White ternyata kamu juga lancar berbahasa ya, kenapa selalu menyusahkanku dengan berbicara bahasa Inggris denganku", ujar Alexa menggoda.

"Hahahaha maafkan. Aku senang menggodamu. Kami di Australia ada jam pelajaran bahasa Indonesia jadi aku juga lancar berbahasa", ujar Mr. White tertawa lepas.

"Dasar kau. Bagaimana kabar Nona Annabelle? Aku lihat beritanya kalian telah bertunangan dan akan menikah", ujar Alexa.

"Iya, kami akan menikah tak lama lagi. Tenang saja, kamu pasti diundang untuk mendampingi sahabatku ini", ujar Mr. White menggoda sambil merangkul Nathan yang berada di sebelahnya.

"Hei kamu mau buka biro jodoh kah?. Apa tuan Nathan mau berdampingan dengan perempuan yang mirip pria seperti aku", ujar Alexa sambil melihat ke arah Nathan yang sedang tersenyum padanya.

"Kamu not bad lah. Hanya diberi gaun dan dipoles sedikit pasti kelihatan perempuan nya", ledek Nathan. Pecahlah tawa Alexa dan Mr. White bersamaan.

Jason tampak menahan tawanya karena ia membayangkan bos nya memakai gaun hal yang terlalu langka untuk disaksikan. Alexa selalu memakai pakaian resmi berupa jas wanita dan celana panjang disetiap penampilan nya. Hanya sesekali dia menggunakan blus dengan rok span itupun untuk acara-acara resmi, hampir jarang dia memakai gaun kecuali saat ayahnya masih ada dulu.

"Ah ya, tentang kerjasama kita, kapan kita akan menandatangani MOU?", ujar Mr. White.

"Terserah anda saja. Kontraknya sudah kami kirimkan ke email anda tinggal menunggu persetujuan anda saja", ujar Alexa sambil memesan makan siang ke pelayan yang berada di dekatnya. Setelah selesai mengambil semua pesanan, pelayan itu pergi meninggalkan ruangan.

"Ok minggu depan ya, aku akan datang ke kantormu untuk menandatangani MOU sekalian aku bawa Annabelle mengenalmu", ujar Mr. White.

"Ok, kami tunggu", ujar Alexa dan Jason langsung mencatat di buku catatan jadwal rutin Alexa.

Tak lama mereka akhirnya terlibat pembicaraan santai seputar isu isu yang sedang berkembang yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan pekerjaan mereka. Hanya obrolan santai antara teman-teman akrab saja.