webnovel

Gadis dengan Tanda Lahir Bulan Sabit di Tulang Selangka Kanannya

Éditeur: Wave Literature

Shi Qinglan menunduk dan merapikan seragamnya dengan santai.

Gadis yang tadi dirundung itu mengemasi tasnya dan bergegas mengikuti Shi Qinglan dengan langkah kecil. "Kak, bukankah namamu Shi Qinglan? Kita teman satu kelas. Namaku Lan Chu!"

Shi Qinglan tersenyum tipis. "Aku tahu"

Dia ingat gadis ini. Dalam memori Shi Qinglan di kehidupan sebelumnya, Lan Chu selalu ditindas oleh para berandal di sekolah. Dia tidak memiliki satu pun teman dan tidak pernah ada yang membantunya. Kemudian, dia tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Entah apa yang terjadi.

Lan Chu tersenyum sampai matanya melengkung dan terlihat cerah seperti bulan sabit.

Dia berjalan mengikuti Shi Qinglan sambil mengoceh sendiri, seolah telah benar-benar melupakan insiden yang dialaminya sebelumnya. Bahkan dia tidak terlihat trauma sedikit pun. "Jadi, mulai sekarang, apakah kita bisa jadi teman?"

"Apa kamu tidak pernah mendengar rumor yang beredar di sekolah?" Shi Qinglan mengangkat alisnya.

Lan Chu memiringkan kepalanya. "Apa kamu sedang membicarakan tentang rumor bahwa kamu memfitnah Shen Ruxue? Aku sama sekali tidak percaya! Dengan kemampuan bertarungmu yang hebat seperti tadi, jika kamu sungguh ingin melakukan sesuatu pada Shen Shoushou, kamu dapat membuatnya tak berdaya hanya dengan menggerakkan jari-jarimu."

Shi Qinglan terdiam.

Sebenarnya dia tidak sekejam itu.

Lan Chu menganggap Shi Qinglan menyetujui ajakannya menjadi temannya. Dia terus mengoceh lebih bahagia dalam perjalanan ke kelas.

...

Lan Chu pergi ke toilet terlebih dulu untuk mencuci muka, sekalian merapikan pakaiannya yang berantakan akibat insiden barusan. Ketika Shi Qinglan sampai di kelas seorang diri, tatapan semua teman sekelasnya padanya telah berubah.

Ada rasa bersalah, kesal, dan memuja...

Masih ada banyak siswi perempuan yang tidak mau mengakuinya dan iri pada Shi Qinglan.

"Meski dia dapat melakukan CPR, bukankah itu tidak berarti bahwa dia memiliki kemampuan belajar yang hebat? Hal semacam ini sangat mudah dipelajari. Cukup tekan dua kali saja sudah dilebih-lebihkan, katanya sangat berbakat dalam bidang medis!"

"Selain itu, dia memiliki prestasi akademik yang sangat buruk. Bahkan, dia mungkin tidak akan lolos ujian universitas gelombang mandiri. Apa yang layak dikagumi dari hal kecil ini?"

Shi Qinglan mengangkat tangannya untuk memakai earphone dan mendengarkan musik supaya tidak mendengar suara berisik teman-teman sekelasnya yang sedang membicarakan dirinya. Kemudian dia kembali ke tempat duduknya dan mengeluarkan buku Kimia. Buku pelajarannya benar-benar bersih tanpa ada bekas catatan sama sekali.

"Pa… pagi, Kak Qin." Jiang Zhi diam-diam meliriknya.

Tapi begitu tatapannya terarah ke mata gadis itu, wajahnya langsung memerah. Suasana di antara mereka berdua kini sangat canggung.

Shi Qinglan menatapnya dengan curiga dan bertanya, "Kamu sedang demam?"

Wajah Jiang Zhi memerah seperti kepiting yang dimasak. Dia jelas terlihat tidak baik-baik saja.

"Tidak… tidak… tidak." Jiang Zhi menggelengkan kepalanya seperti mainan. Dia membenamkan dirinya, seolah sedang fokus membaca buku untuk mengalihkan perhatiannya.

Terutama, ketika melihat Kak Qing begini, dia jadi ingat adegan intens yang dilihatnya di rumah sakit minggu lalu. Dia merasa pemandangan itu sungguh tidak cocok untuk anak dibawah umur.

Dia benar-benar tidak menduga kalau Kak Qing-nya adalah Kak Qing yang seperti itu...

"Lan Lan!" Lan Chu berjalan masuk ke ruang kelas. Dia bahkan masih belum meletakkan tas sekolahnya. Dia langsung menyeret mejanya ke belakang bangku Shi Qinglan. "Aku memutuskan untuk pindah ke sini supaya bisa duduk dekat denganmu!"

Shi Qinglan tidak berkomentar, namun Jiang Zhi justru memiliki beberapa pertanyaan.

Dia baru saja hendak bertanya sejak kapan mereka berdua mulai kenal dekat, tapi gurunya sudah berjalan masuk ke ruang kelas. Guru itu sangat garang dan mendidik muridnya dengan cara yang keras. Namanya adalah Liao Hongmei. "Kelas dimulai!" 

Shi Qinglan melepaskan earphone dari telinganya, menunjukkan bahwa dia menghargai guru yang mengajar.

Namun sebagai gantinya, dia mengeluarkan ponsel dan mulai mengotak-atiknya. Jiang Zhi menyikutnya dan berkata, "Kak Qing, akhir-akhir ini Guru Liao Hongmei membahas tentang kimia organik. Aku merasa semua pembahasannya sangat sulit. Kamu harus mendengarkan penjelasannya agar paham."

"Aku tidak perlu mendengarkan." Bibir merah Shi Qinglan terbuka dengan ringan.

Dia tetap melihat ke bawah dan memainkan ponselnya dengan serius.Setelah memasukkan serangkaian kode, kotak dialog hitam muncul di layar, dan kemudian informasi terenkripsi dikirimkan.

"Anak muda, seorang konglomerat dari Paviliun Jingshi telah menawarkan hadiah. Mereka akan memberimu imbalan sebesar 200 juta jika kamu bisa membantu mereka menyelidiki suatu kasus yang cukup menyedihkan."

Shi Qinglan mengetik balasan dengan jari-jari putihnya. "Apa?"

"Apa kamu tahu Keluarga Shi, konglomerat paling berpengaruh di ibukota? Ini adalah perintah dari tuan muda tertua mereka yang bernama Shi Qingjue. Dia ingin kamu membantu memeriksa seluruh gadis di dunia. Temukan gadis yang memiliki tanda lahir bulan sabit di tulang selangka kanannya."

Ujung jari Shi Qinglan seketika sedikit gemetar begitu membaca pesan ini.