Rafka tiba di rumah dalam keadaan hancur berantakan saat membuka pintu tidak ada yang menyambut dirinya. Ia tidak peduli bundanya ada di mana yang ia butuhkan sekarang beristirahat karena tubuhnya sudah pada sakit.
Belum mengganti baju ia sudah terkapar diatas tempat tidur. Rasanya kepalanya benar-benar sakit sekali.
"Sakit banget si ini pala" keluh Rafka. Tapi ia malah teringat kembali bayang-bayang Rizka yang akan repot jika dirinya sakit.
Pernah sewaktu itu dirinya demam karena hujan-hujan dengan hebohnya Rizka datang ke rumah. Sesampainya di rumah, Rizka mengomores dirinya sambil mengomel tiada henti. Dan jurus itu membuat diri Rafka membaik, ia tahu omelan Rizka bagaikan mantra untuk dirinya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com