Raya tertidur di sofa dekat, sedangkan Devan duduk di bawah dengan laptop yang masih menyala pertanda dia masih bergelut dengan pekerjaan. Devan menoleh ke arah Raya yang pulas, membelai wajah cantik wanitanya yang tampak lelah. Kemudian membopongnya ke tempat tidur, menyelimutinya agar tidak kedinginan karena AC.
Devan menguap. Dia memutuskan untuk tidur di sofa saja. Lebih baik menjaga jarak dengan pacarnya. Sebagai lelaki normal, dia juga tertarik tidur di dekat Raya dan memeluknya erat dari belakang. Tapi hal tersebut tak boleh terjadi jika tanpa keinginan dari kedua belah pihak. Raya tentu tak akan suka kontak fisik yang berlebihan semacam itu. Ciuman kemarin saja sudah membuat mereka gemetar, takut melompat lebih jauh.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com