Dino telah keluar dari rumah sakit. Pria itu membawa Hanin ke makan Ananya. Hanin tak banyak tanya. Gadis kecil itu hanya diam menatap sang ayah.
"Sayang aku datang," ucap Dino mengusap batu nisan Ananya.
"Baba ini siapa?" Hanin pura-pura bertanya.
"Ini makan Mama. Hanin sudah besar bukan?" Gadis kecil itu mengangguk.
"Sebenarnya Mama Hanin sudah meninggal dunia ketika Hanin kecil. Ama Dila bukan ibu kandung Hanin. Ama ibunya Shaka, Shakel dan Salsa."
"Hanin tahu Baba. Ama sudah cerita. Hanin sudah dua kali kesini," ucap Hanin polos. Hanin pun menceritakan pada Dino jika Dila membawanya ke makam Ananya. Dila memperkenalkan Ananya pada Hanin agar gadis kecil itu tak lupa pada ibunya.
Dino tersentuh, Dila melakukannya jauh dari seharusnya. Dila memperkenalkan Ananya pada Hanin hingga gadis itu tidak lupa siapa ibunya.
"Baba aku tahu jika ini mama. Mama sudah berada di surga. Kata Ama aku sudah dewasa. Aku harus tahu siapa mamaku." Hanin mengelus pipi Dino.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com