webnovel

JATUH

'J'angan pernah kau pergi begitu saja setelah kau cukup puas jatuhi rasa. 'A'danya rasa bukan karena aku telah mengenalmu, namun untuk melanjutkan bagaimana aku dan kamu bisa menjadi kita. 'T'eruntuk kamu yang seperti pelangi. Hadir dengan sementara dan semudah itu pergi. Meninggalkan jejak yang tak berbekas dan kau anggap usai tanpa kata. 'U'ntuk hati ini yang pernah kau tanamkan beribu hujaman rindu dan tebaran pesona. Namun kau tinggalkan luka keheningan dengan sebuah sakit yang jatuh seperti hujan. 'H'ati itu ada untuk merasa. Dan jika satu kali sebuah rasa nyaman itu hinggap, hati akan sulit membohongi diri sendiri. Dan hatiku, masih untukmu. J A T U H Dalam maksud yang lain.

oktaviarrk · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
340 Chs

Saling Mengira-ngira

Abim mengangguk. "Iya lah. Masa ke rumah saya.. kan bukan muhrim." Kekeh Abim.

Dan Dira hanya mampu berdehem kecil.

"Mau pulang?"

'Iya lah. Masa nginep di sini??!' Batin Nadira kesal. "Iya.." jawabnya singkat.

"Ada yang jemput kah?"

Dira menggeleng pelan. "Bang Rendra sibuk. Saya biasa naik taksi. Tapi tadi lupa belum pesen di aplikasi. Ini mau cegat." Ujar Dira agak lemah.

Abim juga dapat merasakan bahwa Dira sangat lelah dan suara gadis itu sudah mulai serak. "Ayo saya antar. Kan kita satu perumahan."

"Hah?" Tanya Dira tak percaya.

"Saya antar, Dira.." ulang Abim dengan kalem.

"Ah, gak ngerepotin mas?"

"Kamu kayak sama siapa aja. Udah tunggu di sini, saya ambil mobil dulu." Perintah Abim.

Dira mengangguk saja mau tak mau. Kalau boleh jujur, kaki Dira sudah benar-benar sakit sekali. Bahkan gadis itu tidak mau melihat lecetnya seperti apa, perih sekali rasanya walaupun lukanya kecil.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com