Sabila sedang sibuk berkutat membuat makan siang untuk para pekerja di kebun jeruk orang tuanya. Sang ibu datang menghampiri nya dan meminta Sabila untuk tidak ikut memasak karena sang ibu tidak ingin ia merasa kelelahan.
"Nduk, kamu itu lagi hamil jangan cape-cape" ujar sang ibu.
"Nggak apa-apa bu, cuma masak begini doang kok" sahut Sabila.
"Gimana kabar Amar, apa dia udah telepon kamu?" tanya sang ibu.
"Belum bu, tadi pagi baru sms aja pas mau berangkat kerja. Biasanya nanti pas jam makan siang, Mas Amar teleponnya bu".
"Oh gitu, Sabil sebaiknya kamu pulang ke Jakarta. Kasihan suamimu di sana pasti kerepotan di rumah sendirian" gumam sang ibu.
"Gak apa-apa bu, Mas Amar ngijinin aku kok untuk berada di sini lebih lama" sahut Sabila.
"Tapi kan keberadaan Santi juga belum jelas, lagi pula kita kan sudah lapor polisi. Jadi serahkan semuanya sama pihak kepolisian" seru sang ibu.
"Tapi bu—gak ada kata tapi Sabil, nurut sama ibu" gumam sang ibu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com