Santi mulai membuka kedua matanya, ia bingung kenapa ia bisa berasa di sebuah ruangan yang sempit. Sementara di tangan kanannya terpasang selang infus, Santi mencoba untuk beranjak dari tidurnya. Lalu ia mencabut jarum infus yang terpasang di tangannya.
"Aww.." gumam Santi yang memaksa mencabut infusan yang menempel di tangannya.
Santi segera bergegas keluar dari ruangan tersebut, ia terkejut ketika melihat seorang ibu yang sedang menyerahkan seorang bayi perempuan kepada pengurus panti asuhan.
"Bu, saya minta tolong. Saya punya bayi kembar, tapi saya tidak sanggup untuk mengurus keduanya. Karena ayah mereka tiba-tiba tidak mau lagi mengurus anaknya, saya bingung bu. Jadi saya mohon, tolong rawat anak saya dengan baik. Suatu hari nanti ketika saya sudah memiliki ekonomi yang bagus, saya akan datang menjemputnya" ujar sang ibu.
"Baiklah, bu. Saya akan merawat anak ibu, duh cantik, iya jangan nangis ya sayang, cup cup cup" gumam seorang pengurus panti.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com