Hari yang di tunggu-tunggu pun tiba, Rahman beserta rombongan berangkat menuju Lyvia Cafe setelah shalat Dzuhur. Hati Diana semakin resah dan tidak bisa tenang, ingin rasanya ia mengakhiri acara ini dengan cepat. Dan Diana juga berharap agar perempuan yang mirip Santi tidak datang menemui keluarganya.
"Mama, mama" teriak Tania dan hal itu membuat lamunan Diana buyar.
Diana segera menoleh ke arah belakang, Tania sedang menunjukkan mainan yang sedang ia mainkan. Diana meraih susu uht dari dalam dashboard dan menunjukkan pada Tania.
"Tania, mau mimi susu?" tanya Diana.
Tania pun mengangguk dan tidak sabar meminta untuk di buka kan, Diana segera menancapkan sedotan di lubang yang sudah di sediakan. Lalu memberikannya pada Tania, Diana tersenyum ketika Tania sudah mulai menyedot minumannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com