"Nyonya Diana" suara perawat terdengar dari balik pintu.
Diana menghela nafasnya dan langsung bergegas menuju ruang laboratorium, ia melirik sinis ke arah Santi dan Zahra. Sambil mengisyaratkan kalau ia yang akan jadi pemenangnya.
"Sombong banget jadi orang, padahal aku yakin banget kalau dia bukan anak papa" seru Zahra lirih.
"Hush.. Gak boleh ngomong begitu Ra"
"Emang kenapa? Dia kan sombong" seru Zahra.
"Ya tapi bukan dengan cara seperti itu untuk membalas kesombongan orang lain" seru Santi lirih.
Zahra menghela nafasnya dan langsung bergegas pergi dari hadapan Santi. "Kamu mau kemana?" tanya Santi.
"Mau cari angin"
"Ikut" seru Santi yang langsung beranjak dari duduknya.
"Pa, aku ikut Zahra cari angin dulu ya" gumam Santi.
Pak Damar tersenyum. "Iya, nak. Jangan jauh-jauh ya, ingat hasilnya jadi 1 jam lagi"
"Iya pa, tenang aja. Kita berdua akan kembali 20 menit lagi" ujar Santi yang segera bergegas pergi dari hadapan sang papa.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com