Zivana menatap heran pada ruangan yang ada di depannya saat ini. Apa harus begitu? pikir Zivana. Perasaannya mulai tidak enak. Apalagi hotel ini adalah milik Pramana sendiri.
"Ibu tidak perlu takut. Ada saya Bu. Saya yang akan menemani ibu." ucap sekretaris Zivana. Dia berusaha meyakinkan Zivana agar tidak takut.
"Aku ragu Sel,"
"Tidak perlu ragu Bu. Saya bisa telpon satpam kalau ada apa-apa. Ini meeting penting Bu Zivana. Jangan lepaskan kerjasama ini. Karena prospek ke depannya akan sangat bagus, Bu. Sayang kalau ibu lepas begitu saja."
"Mbak, apa Pak Pramana sudah ada di dalam?" tanya Zivana pada karyawan resto.
"Belum, Bu. Pak Pramana masih ada meeting di luar. Mungkin sebentar lagi beliau datang. Ibu silakan masuk. Nanti kami antar makanan yang spesial dari resto ini. Pak Pramana menyuruh untuk menjamu Ibu dengan sebaik mungkin sebelum beliau datang. Karena bisa cepat, bisa juga lama." ucap Karyawan itu.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com