Andra membuka pintu kamar Zivana pelan-pelan. Dia sudah mengetuk pintu berkali-kali tapi tidak juga dibukakan oleh Zivana. Karena takut terjadi sesuatu, akhirnya dia memberanikan diri untuk membuka kamar Zivana. Beruntung kamar itu tidak terkunci.
Ternyata jauh dari dugaannya, Zivana sedang duduk tenang di atas sajadahnya. Sambil melantunkan ayat-ayat suci Al-qur'an. Andra jadi merasa bersalah karena sudah tidak sopan.
"Shadaqallahul adzim." Zivana mengakhiri membaca ayat-ayat suci Al-qur'an. Setelah itu dia lalu menoleh ke belakang karena mendengar pintu yang terbuka.
"Mas tahu tidak etika bertamu? jika mengetuk pintu tiga kali tetapi tidak dibukakan, berarti tuan rumah memang tidak ingin menerima tamu. Ini malah nyelonong begitu saja." ucap Zivana sambil meletakkan Al-qur'an di atas meja belajarnya.
"Maafkan aku Zivana, Aku khawatir terjadi sesuatu sama kamu. Lagian aku juga bukan Tamu. Aku kan suamimu?" Andra mendekati Zivana.
"Iya tapi aku lagi males ketemu sama kamu, Mas."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com