webnovel

JANGAN PERGI CINTA

SINOPSIS : SUDAH TAMAT *Karena cinta tak harus memiliki* Bima dan Aliya adalah sahabat dari kecil. Bima si laki-laki jahil yang suka menjahili Aliya sejak kecil itu tumbuh menjadi lelaki yang selalu berada di garis terdepan untuk melindungi Aliya yang cengeng dan penakut. Aliya tumbuh menjadi gadis cantik yang digilai para pria populer di kampusnya. Kecuali Bima yang sudah menganggap Aliya seperti adiknya sendiri. Meski mereka sepantaran. Tapi bagaimana jadinya Jika suatu ketika, Bima harus menanggung kesalahan yang tidak dia perbuat terhadap Aliya? Dia bertanggung jawab atas apa yang tidak ia lakukan. Devano laki-laki yang menjalin hubungan dengan Aliya, tidak datang di hari pernikahan mereka. Tak ingin melihat sahabatnya sedih dan menderita, Bima akhirnya harus menikahi Aliya menggantikan Devano. Bagaimana biduk rumah tangga mereka, sedangkan hati Bima sesungguhnya hanya untuk Zivana? Akankah tetap mau mempertahankan pernikahannya dengan Bima? atau melepaskan Bima yang sudah banyak berkorban untuknya agar bahagia bersama Zivana? Ikuti terus kisah mereka di Novel "JANGAN PERGI CINTA"

ANESHA_BEE · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
216 Chs

GARA-GARA JAS HUJAN

Bima seolah tak percaya dengan apa yang dia lihat. Seorang gadis yang berteduh dengan di halte dengan motor di depannya itu adalah benar Zivana. Sudah hampir maghrib hujan tak juga berhenti. Bima akhirnya berlari menuju tempat parkir dan mengambil jas hujannya. Bukan untuk dia pakai, tapi hanya ditenteng saja olehnya.

Setelah itu Bima menghampiri gadis yang yang ia kira sebagai zivana. Dan dalam jarak yang begitu dekat, Bima baru bisa memastikan kalau memang benar yang berdiri di halte itu adalah Zivanna. Kebetulan halte itu terletak di depan kantor tempat Bima bekerja saat ini.

Setelah memastikan kalau benar itu adalah Zivana, Bima akhirnya memberanikan diri untuk menegur gadis itu.

"Zivanna?" Bima berteriak agar Zivana mendengar. Karena kondisi hujan sangat lebat.

"Eh Bima, Ngapain kamu di sini?" Zivana mengeratkan dua tangannya yang tampak menggigil.

"Bukannya aku yang harus tanya seperti itu? aku kan memang kerja di depan situ, Zi."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com