webnovel

It is for forever

Auteur: DaoistzRY0t6
Contemporary Romance
Actuel · 1.7K Affichage
  • 4 Shc
    Contenu
  • audimat
  • N/A
    SOUTIEN

What is It is for forever

Lisez le roman It is for forever écrit par l'auteur DaoistzRY0t6 publié sur WebNovel. an child actress'trying to escape from her mother comes to the entertainment school hostel and Meet a lot of people can she be finally free now or she have still problem to face...

Synopsis

an child actress'trying to escape from her mother comes to the entertainment school hostel and Meet a lot of people can she be finally free now or she have still problem to face

Étiquettes
6 étiquettes
Vous aimerez aussi

MAWAR ~ Misterious Girl

"Cantik!" Panggil salah satu lelaki yang berwajah jenaka. Kalau dilihat dari perhitungan Mawar, Mungkin dia adalah playboy cap kakap atau penggombal ulung. Yang sukanya membuat anak orang baper lalu dipermainkan. "Saya?" Tanya mawar sambil menunjuk dirinya sendiri, yang mendapatkan anggukan mantap dari orang yang memanggilnya tadi. "Kenapa?" "Kenalin, nama abang Vano. Mau jadi pacar abang yang ke dua puluh satu nggak?" Mata Mawar membola, dua puluh satu katanya? Itu pacar atau umur? Sepertinya spesies buaya mulai berkembang biak dengan banyak. Sampai-sampai ada yang tersesat ke daratan dan berubah wujud menjadi manusia tampan. "Maaf ya, saya ini menjunjung tinggi harga diri. Apalagi saya seorang wanita. Sebagai wanita, saya ingin menjadi salah satu orang yang melindungi harga diri wanita. Bukan saling menjatuhkan bagaikan lawan." Ucapnya sedikit menyindir disertai dengan senyum manis sok polos yang dia miliki. Jika ada casting film, mungkin dia akan mendapatkan peran menjadi anak kutu buku. "Sok jual mahal." Ucapan itu keluar dari orang yang memperkenalkan dirinya dengan nama Vano tadi. "Loh? Yang dijual mahal apa? Perasaan saya nggak lagi jualan. Saya juga engga punya bisnis jual-beli kok." "Sok polos!" Hardik wanita tadi. Ingin rasanya Mawar mengumpat didepan wajah wanita itu. Mulut nya sepertinya setiap hari diberi amunisi cabai. Pedas sekali! Mawar masih dalam mode sok polos, dirinya memandang bajunya, seragam pelayan lebih tepatnya. Berwarna coklat susu, celemek hitam, serta celana hitam. "Kan baju saya memang polos, mbak." "Sikap sok polos lo udah basi!" Ucapan menohok salah satu pria yang tadi berusaha memprovokasinya untuk menerima Vano. "Loh mas nya gimana sih? Saya ini manusia, mana bisa basi?" Lelaki tadi hendak menjawab, namun terhenti karena disela oleh temannya yang berwajah triplek. Ganteng memang. Tapi auranya mencekam. "Udah. Biarin dia pergi!" Ucapnya dingin penuh penekanan. Mawar tersenyum senang mendengarnya. Akhirnya dia akan mengakhiri sandiwara sok polos nya. Karena pura-pura juga butuh tenaga. "Makasih ya, mas!" Ucapnya dengan senyum mengembang. Matanya menyipit, bibir merah Cherry nya melengkung membentuk senyuman menawan, apalagi sorot matanya yang menenangkan itu sangat nikmat dipandang. Lalu Mawar melenggang pergi dari sana. Meninggalkan orang-orang itu yang terpesona dengan pesona miliknya yang patut diberi penghargaan sebagai wanita cantik. Tapi mereka tidak tau, jika dia harusnya juga mendapatkan penghargaan sebagai aktris yang baik. Aktingnya sangat totalitas sekali. Membawakan peran dengan baik dan membuat penontonnya tersihir. "Gila! Senyumnya MasyaAllah... Manis banget!" Ucap Vano sambil melihat Mawar yang sudah kembali ke dapur cafe.

Kleine_Fee · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
1 Chs

Young hearts

Julie Thompson just moved into the suburban town to live with her aunt's family and hopes to not have or make any friends at all because she disliked people but maybe liking just one won't hurt. She falls for Jason, her cousin brother's best friend, without even knowing. Follow Julie through her first attempt at love. ... I watched him as he stood there, leaning on the bridge's railing and eating ice cream. The breeze wasn't disturbing his hair today because he had parked it all backwards, he looked cute, I smiled drawing in some breath, satisfied with how today was going. "What?" I heard him ask taking me off my thoughts. "Huh?" "You were smiling." "Oh. I was...." "Can I kiss you?" He asked looking at my lips. "Here?" I asked now, my heart beating hard again my chest, our first kiss could happen now. "Yeah?" He nodded, I could see his Adam's apple go up and down as he swallowed, I bit my lips, nervously. I smiled approvingly, almost getting up from the bench where I sat. "No sit." He said coming closer to sit next to me. The bench was quiet small so we were so close to each other. He leaned in and I could smell him more the closer he got to my face. His lips were now inches away from mine and the moment they touched I closed my eyes, I didn't know why but I did. He didn't put his tongue in my mouth, it was as simple as it could get, just a warm kiss and I as glad he didn't. When he lips left mine, I opened my eyes licking my lips. He was smiling, I hadn't yet told him how much I loved his smile. "You lied." I told him. "About what?" He stopped smiling. "You said you were a bad kisser." He laughed now with his teeth showing, those beautiful set. Read more... #genka3na

genika3na2 · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
64 Chs

audimat

  • Tarif global
  • Qualité de l’écriture
  • Mise à jour de la stabilité
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte mondial
Critiques
Aimé
Nouveau
DaoistzRY0t6
DaoistzRY0t6AuteurDaoistzRY0t6

hello this is the author it is my first story there may be a lot of grammatical mistakes so help me correct those and give me a lot of ideas

SOUTIEN

empty img

À venir

En savoir plus sur ce livre

Rapport