webnovel

Jika Dia Mencintaimu, Tidak Akan Begitu

Ternyata Kana dibawa oleh Leo ke ruang tamu, tubuh wanita mungil itu dibaringkan di sofa panjang dan Leo duduk di sampingnya dengan gestur cemas.

"Leo, sudah hubungi Diana, Bastian, ataupun dokter lain?" tanya Xavier.

Jika biasanya Raven yang bergerak cepat dan mengurusi Kana, kali ini dia menahan diri. Alasannya tidak lain karena Damian. Sudah cukup suasana saat ini terlalu ribut, Raven tidak ingin menambah keributan lagi.

"Sudah. Aku telepon Kak Diana, Dokter keluarga kami, dan Mama Papa" jawab Leo datar.

"Leo, ini cuma hidung berdarah, gak apa-apa" ujar Kana lembut untuk menenangkan adiknya.

"Gak apa-apa gimana, Kak? Aku pernah lihat orang yang hidungnya berdarah terus dia mati!" pekik Leo.

Raven dan Xavier tampak hampir ketawa, sementara Rano dan Damian yang baru tiba tampak bingung.

"Kalau orang yang hidungnya berdarah itu karena pukulan kamu, ya mungkin mati, Leo. Pasti hidungnya patah dan kamu juga memang bunuh dia kan?" lontar Rano.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant