webnovel

How I Got To Be Reincarnated As A Princess

History
Actuel · 369 Affichage
  • 1 Shc
    Contenu
  • audimat
  • N/A
    SOUTIEN

What is How I Got To Be Reincarnated As A Princess

Lisez le roman How I Got To Be Reincarnated As A Princess écrit par l'auteur Zainab_Sani_5799 publié sur WebNovel. ...

Synopsis

Étiquettes
3 étiquettes
Vous aimerez aussi

Tentang Perbedaan

Bagaimana perasaanmu, ketika kamu dikhianati kekasih yang sudah tiga tahun menjalin hubungan denganmu ? Berbagi kisah sedih, tangis dan tawa. Namun semuanya terasa sia-sia, saat orang ketiga berhasil masuk dan yang membukakan tuan rumahnya sendiri. Sakit bukan ? Bagi Rere, kejadian beberapa bulan lalu memberikan luka tersendiri untuknya dan semenjak kejadian itu, dia berusaha menutup rapat-rapat hatinya. Saat ini dia tidak ingin membiarkan siapapun untuk masuk ke dalam hatinya, memiliki kemudian mematahkannya. Sampai saat di mana dia dipertemukan dengan seorang yang bernama Nathanael, laki-laki yang mampu membuat Rere melupakan sakitnya pengkhianatan dan itu dengan cara Nathanael sendiri. Dan bagi Rere, sampai saat ini dia selalu menjadi topik yang selalu ingin aku ceritakan dengan segala kenangannya. “Jangan ngambek lagi ya. Ngegemesin. Takut saya jadi suka. Emang, Mbak mau tanggung jawab” “Kalau, Mbak, nggak boleh. Takut saya jadi cemburu” “Dih... Apaan, saya bukan nangis, tapi ini ada air yang jatuh diujung mata. Hehe” “Kamu tahu rasanya? Seperti kekosongan dan tidak bisa diisi dengan siapa-siapa” Memang benar, sebaik-baiknya kamera adalah mata yang selalu merekam setiap kejadian. Dan sebaik-baiknya memori terbaik adalah otak. Seperti otakku, sampai saat ini masih terus menyimpan segala perlakuan manisnya. Bagi Nathanael, dipertemukan dengan seorang gadis seperti Rere merupakan anugerah baginya, dia tidak pernah merasakan ini sebelumnya, senyum-senyum sendiri saat mengingatnya, ada rasa rindu ketika jauh darinya. Dan bagi Nathanael, Rere telah berhasil membuat ruang sendiri di hatinya dan saat Rere tidak berada disampingnya. Ruang itu terasa kosong dan tidak bisa diisi dengan siapa-siapa.

RyniHasanuddin · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations

Doha agreements caused collapse of afghanistan

Conventional wisdom suggests that the Afghan republic fell because societal values were incompatible with democracy and the country was simply ungovernable. This article traces the state’s collapse to the highly centralized political institutions imposed after the 2001 U.S. invasion. Instead of offering citizens an opportunity to oversee their government in a meaningful way, Kabul-centric institutions—holdovers from the country’s authoritarian past—undermined citizen trust in government. Flooded with vast amounts of foreign aid, the post-2001 system fostered corruption. After twenty years, Afghans were unwilling to fight for a distant government that did not treat them with dignity. The Islamic Republic of Afghanistan ended on 15 August 2021. That afternoon, President Ashraf Ghani fled the capital city by helicopter to neighboring Uzbekistan. Just days earlier, he had sworn never to leave and said that he would die before abandoning his people. With Ghani gone, the Taliban offensive, which had captured dozens of provincial capitals in the preceding weeks, easily entered Kabul. Within hours, the insurgents sat comfortably at Ghani’s desk. Why did the Afghan republic collapse so completely and so quickly, spurring tens of thousands of desperate people to run to the Kabul airport in hopes of escaping the Taliban’s harsh rule and potential retribution? Conventional wisdom says that the U.S.-backed republic fell because the country’s government and society were hopelessly corrupt, and its values were incompatible with democracy. In other words, Afghanistan was ungovernable and would always be a lost cause for the outside world—a graveyard of empires.

X_Man_9573 · Histoire
Pas assez d’évaluations
1 Chs

audimat

  • Tarif global
  • Qualité de l’écriture
  • Mise à jour de la stabilité
  • Développement de l’histoire
  • Conception des personnages
  • Contexte mondial
Critiques

SOUTIEN

empty img

À venir

En savoir plus sur ce livre

Rapport