"Ih Pak Ridwan kayak anak kecil aja, belepotan!" kekeh Nada yang langsung mengambil tisu dari atas meja lalu mengusapkannya di sudut bibir Ridwan yang terdapat bekas kopi susu yang tadi sempat ia cesap. Setetes air mata Fatma lolos dari kelopak matanya yang indah, ia marah, hatinya sakit karena cemburu. Ia saja yang istri sah Ridwan tidak pernah mengelap sudut bibirnya, kenapa wanita lain bisa menyentuhnya? Dan Ridwan sama sekali tidak berusaha untuk menolak.
"Kalo gue jadi lo, sekarang gue bakal samperin si Ridwan terus gebukin tuh cewek sialan!" bisik Alisa tepat di depan telinga Fatma, setelah itu ia beranjak dari duduknya lalu meninggalkan Fatma yang tengah merasakan sakit hati, ia harus kembali melanjutkan pekerjaannya di dapur sebagai seorang juru masak. Sedangkan Fatma memalingkan wajahnya ke arah lain, ia tidak mau menatap ke arah Ridwan lagi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com