webnovel

-First-

"Kamu itu terus berulah, sampai kapan kamu mau jadi perempuan bar-bar kayak gini?" Oceh Bu Vatina selaku guru BK atau Biasa Kriminal, bukan bukan, tapi Guru Bimbingan Konseling.

"Terus, kalo saya direndahin, kalo saya dihina, saya harus diam?" Ujar Alexa balik bertanya.

"Boleh kamu membela diri, tapi bukan dengan kekerasan seperti itu lexa" ujar Bu Vatina lembut, ia mengerti keadaan hati alexa.

"Yaudah bu, saya gak ngulangin lagi, tapi saya gak bisa janji sih, saya permisi" Balas Alexa lalu meninggalkan ruang BK tanpa menunggu izin.

Alexa Tyra,

Sosok perempuan Agit, alias tiga alias anak kelas 12. Ditakutin banyak orang. Gapernah senyum, apalagi ketawa, Jutek, dia paling gasuka ngurusin hal yang menurut dia ga ada sangkut pautnya sama dia, dia paling ga suka di remehin, mulut nya pedes kayak mie abang adek level 100. Bersikap acuh terhadap siapapun, dan Kasar. Eits, bentar, Alexa juga punya kelebihan, dia anak jurusan Ipa, dan Alexa sangat unggul di bidang akademis maupun non akademis nya. Itulah gambaran seorang Alexa.

"Lex, abis dari sini lo mau kemana?" Tanya Zara, teman dekat Lexa. Mungkin Zara menganggap Alexa teman dekat nya, belum tentu Alexa menganggap sama sepertinya. "Kenapa?" Tanya balik Alexa pada Zara. "Main Kuy!" Ajak Zara.

"Sorry ga deh, gue balik" Ujar Alexa menolak sambil pergi begitu saja meninggalkan Zara.

Alexa pulang mengendarai Vespa Matic Pink milik nya. Seperti biasa, Alexa tidak langsung pulang, melainkan kerumah Nadien, gadis sekolah menengah pertama yang berposisi sebagai murid bimbel Alexa. Tidak ada yang tahu jika Alexa melakukan hal tersebut.

"Ka Lexa!" Panggil Gadis tersebut ketika melihat Lexa masuk ke kamar nya. "Heyyow!" Balas Lexa semangat. "Kuy belajar, gue beliin chiki nih" sambung Lexa. "Lah? Kuy!" Balas Nadien tak kalah swag dari Lexa. Lexa yang mendengar balasan Nadien hanya tertawa kecil. Setelah itu Lexa memberi les kepada Nadien dengan serius dan juga prosesional.

"Saya pamit bu" pamit Lexa pada Titan, ibu Nadien. "Sebentar Lexa" tahan Titan, lalu ia pergi ke kamar nya dan kembali dengan sebuah amplop coklat. "Untuk bulan ini Lexa" ujar Titan sembari memberi amplop tersebut kepada Lexa. "Makasih Bu, saya permisi" ujar Lexa kemudian ia pergi.

Alexa mampir ke sebuah warung pecel ayam untuk mengisi perut nya yang kosong sejak pagi tadi. Alexa memang tak pernah ke kantin, apalagi membawa bekal. Ia hanya akan menahan lapar nya sampai pulang sekolah tiba. "Bu, ayam bakar paha nya satu, teh tawar dingin nya satu ya bu" pesan Alexa pada pemilik kedai pecel tersebut. Tak lama pesanan nya siap dan Alexa memakannya dengan tenang dan juga terlihat sangat menikmati. Lalu setelah selesai ia membayarnya dan segera pulang.

"Hey, anak pembawa sial udah pulang?" Ujar seorang wanita yang tak lain adalah ibu Alexa. Alexa yang mendengar itu hanya mengelus dada, selalu seperti itu. Alexa tak pernah membalas perkataan menyakitkan ibunya. "Iya mah" balas nya. Setelah itu Alexa segera masuk ke kamar dan membersihkan diri, setelah itu ia membuka buku pelajarannya, membaca serta memahami ulang semua materi di sekolah tadi. Tak terasa sudah pukul 10 malam, Alexa membereskan buku nya, menyiapkan seragam dan tas nya untuk sekolah besok.

.

.

.

Baru pukul 06.00 Alexa sudah mendaratkan bokong nya di kursi kelas nya. 12 IPA 1. Biasa disebut kelas anak-anak unggulan. Alexa termasuk di dalamnya.

Alexa mengambil Headphone dari tas nya dan memutar lagu yang connect dengan iPods nya.

If im too young

To fall in love

Why do you keep runnin' to my brain

If im too you

To know anything

Begitulah beberapa bagian lirik lagu kesukaannya,

Too young- Sabrina Carpenter .

Sambil menunggu jam pelajaran pertama di mulai, Alexa kembali membuka buku Kimia nya, dan mengerjakanq beberapa latihan-latihan yang disediakan buku tersebut dengan telaten. Alexa duduk di baris ke tiga dari depan bersama Zara.

"Lexa!" Panggil Zara ketika tiba di kelas. "Hm?"balas Alexa singkat padat jelas majleb. "Lo udah sarapan?" Tanya Zara penuh perhatian. "Udah" balas Alexa singkat. "Yah padahal gue bawain lo roti kacang kesukaan lo Xa" ujar Zara lemas. "Siniin"Balas Alexa. "Apanya?" Tanya Zara bingung. "Rotinya! Siniin!" Minta Alexa. Zara yang mendengarnya pun senang, lalu memberikan kotak makan berisi roti buatannya untuk alexa. Alexa membuka kotak makan tersebut, dan terdapat roti isi selai kacang dan susu kotak tawar kesukaanya.

"Thanks" ucap Alexa singkat. Zara hanya tersenyum mendapati bahwa Alexa menyukai bekal yang ia buat. Entah kenapa, sejutek apapun Alexa pada Zara, Zara merasa bahwa sebenarnya Alexa adalah orang yang hangat, ia hanya selalu menyembunyikan sisi hangat nya.

"Lexa, temenin gue ke gramedia matraman yuk!" Ajak Zara saat keluar kelas beriringan dengan Lexa. "Ngapain?" Tanya Alexa. "Beli novel, gue butuh asupan percintaan di hidup gue yang hambar ini" balas Zara drama. "Hm" balas lexa singkat. "Yes! Akhirnya gue di bonceng Alexa ratu es" Titah Zara senang. Alexa yang melihat hal tersebut mengukir semyum tipis di binirnya, yang hampir tidak terlihat bahwa ia sedang tersenyum.

.

.

.

.

.

.

.

" lo gamau beli apa apa gitu xa?" Tanya Zara pada Alexa yang dari tadi setia membututi zara. Alexa hanya menggeleng sebagai responnya. "Yaudah gue bayar dulu" . Sebenarnya Alexa ingin sekali membeli salah satu novel fantasy berjudul "percy jackson" yang ada di salah satu rak buku fantasy. Tetapi benar dugaanya, bahwa semua buku Fantasy memang mahal harganya, jadi ia mengurungkan niat nya membeli buku tersebut.

"Isi bensin dulu" ujar Alexa sambil mengemudi, "sip" balas Zara dari Jok belakang. "Mas, pertamax 15 ribu" minta Alexa pada salah satu petugas SPBU. "Full Tank aja mas" sanggah Zara. Lalu Zara mengeluarkan uang sejumlah yang tertera di mesin, dengan cepat ia membayarnya. "Ngapain lo?" Tanya Alexa. "Udahlah, gue kan minta anterin sama lo, masa gue ga modal apa apa" Balas zara.

"Tapi—" "udah ayo gece" perintah zara. Alexa mengangguk dan segera menjalankan motor nya kembali.

"Makasih ya Xa" ucap Zara ketika tiba di depan rumah nya. "Hm" balas Alexa, "gue ca—" baru alexa ingin pamit, Tasya, ibu Zara keluar "Eh Alexa, ayo masuk dulu, makan malem bareng, tante masak banyak loh" Ajak Tasya pada Alexa. Alexa lalu tersenyum dan menerima ajakan Tasya.

Alexa duduk di samping Zara, di meja makan terdapat Henry, ayah Zara, Tasya, ibu Zara, dan Nando, adik zara yang masih duduk di bangku sd.

"Alexa makan yang banyak ya" ucap Tasya sembari mengambilkan nasi untuk Alexa. "Makasih tante" ujar Alexa. "Panggil mama aja, tante udah anggap kamu kakak nya Zara" pinta Tasya. "Iya ma" balas Alexa lembut . Zara yang melihat sikapn Alexa yang berbeda dari di sekolah menyungging senyum nya lebar.

"Gue tau Xa, lo punya alasan buat jadi kasar angkuh dan dingin kayak disekolah" Batin Zara

-To be Continue...