webnovel

HE IS NOT MY DADY

ada kisah cinta tak biasa antara Aksara dan aletta ketika tradisi merenggut paksa kebahagian mereka, begitu pandangan norma terlihat mencoreng, ketahuilah sesungguhnya cinta itu tak pernah salah. hanya waktu yang salah menempatkan nya. ** "kamu ngak bisa nikah dengan letta nak, mau di teruh di mana muka keluarga kita?!" "tapi letta hamil ma, hamil anak aksa!" pria itu bersikeras dengan pilihan nya. "aletta tetap akan melahirkan dengan selamat, kami akan siap kan lelaki yang sanggup menikahi letta dalam kedaan hamil dan merahasiakan aib keluarga kita!" wanita yang di panggil mama itu masih memegang teguh pendirian nya. bahwa pernikahan antara aletta dan Aksara adalah salah. "aksa, papa beri kamu 2 pilihan. dan kamu harus memilih salah satu nya. yang pertama tetap di keluarga Dirgantara, kamu dan aletta akan tetap hidup bahagia. atau... kamu menikahi aletta tapi nama kamu akan di cabut dari ahli waris. kamu dan aletta akan menderita karena kemiskinan!" sang kepala keluarga terlihat memberikan sebuah pilihan yang sangat berat pada sang anak yang tengah berdiri dengan tubuh kaku. "kamu jangan gegabah ya, ingat kamu ngak pernah merasakan gimana hidup susah, pun dengan aletta apa kamu sanggup. jatuh miskin?" sang mama mengompori Aksara agar memilih pilihan yang pertama. Aksara berbalik menatap aletta nya dengan sendu wajah menyesal. "maaf kan pilihan aku yang egois aletta!" TIDAK... bersambung. ***

Desember_01 · Urbain
Pas assez d’évaluations
291 Chs

bab 192

Selamat membaca

.

.

23 Oktober.

Berbaju toga, mengunakan full make up, menegang sebuah piagam dan berdiri di atas mimbar. Sebuah kehormatan untuk seorang Aletta untuk tampil di hadapan halayak sebagai perwakilan mahasiswi utuk menyampaikan pidato. Siapa sangka kali ini dia akan menjadi peserta wisuda terbaik pertama, diantara para cumlaude lainya, dan dirinya lah yang mendapat kan kesempatan emas tersebut.

Yah, kesempatan emas, setidak nya itu yang di fikirkan Aletta sejak tadi pagi. Tadi pagi, sekitar pukul 4 dini hari, barulah Aletta mengatakan bahwa kesempatan untuk menyampaikan pidato adalah sebuah kehormatan dan kesempatan emas.

Lalu bagai mana sebelum pukul 4 dini hari?.

Sejak 3 minggu sebelum wisuda Aletta sudah mendapatkan kabar bahwa dirinya menjadi salah satu perwakilan mahasiswi untuk menyampaikan sebuah pidato singkat. Awalnya Aletta menganggap angin lalu, hingga dirinya mendapatkan surat resmi barulah dirinya menjadi panik seperti orang gila.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com