"Kenapa?" tanya Hendrik yang terlihat panik mendengar teriak istrinya.
Tere terkekeh melihat suaminya yang sangat panik tengah berdiri di ambang pintu. Hendrik mendekati istrinya dan mengerutkan keningnya, karena bingung kenapa sang istri malah terkekeh. "Kenapa? Ada yang sakit?" tanya Hendrik.
"Gak ada, ambilin bedong, popok sama minyak telon gih. Ya kali Syifa yang ambilkan, makanya kamu diem di kamar aja sayang biar bisa ambil ini itu. Aku masih belum bisa banyak gerak soalnya, belum kering bekas operasi kemarin.." jawab Tere.
Hendrik dan yang lainnya menghela napas lega. Adnan berjalan kearah kasur, Jun membantu anaknya untuk naik ke atas kasur. Nyonya Park dan Tuan Alex memilih masuk ke dalam kamar mereka, karena malam sudah semakin larut. Hendrik mengambil bedong dan keperluan lainnya untuk sang anak.
"Ganti bedong dulu ya, jangan nangis. Cuma sebentar kok," ujar Syifa membuka bedong keponakannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com