webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
369 Chs

Obrolan Di Bawah Sunrise

"Cuman Ghirel yang habis nendang temenannya sekarang malah enak-enak sama suaminya." Siska menggeleng tidak percaya saat tak sengaja mendengar suara desahan dari Ghirel.

Sekarang gadis itu berada di dapur, mencoba mencari air untuk meredakan tenggorokannya yang terasa kering akibat minuman beralkohol tadi. Fran dan Tzuwi sudah terkapar di dalam kamarnya masing-masing. Sedangkan Lily akhirnya tidur di kamar Siska karena kamar gadis itu yang palinh dekat dengan pintu utama. Tadi Afka tidak mau menyentuh Lily sedikitpun yang akhirnya membuat Siska mau tidak mau menggendong Lily sendiri dengan susah payah.

Siska mulai menenggak habis air dingin di dalam botol yang ia pegang. Gadis itu kemudian berjalan menuju kamar Fran, dia yakin Fran tidak tidur di atas ranjang melainkan di lantai. Siska sudah tau betul kebiasaan buruk suaminya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com