webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Sports, voyage et activités
Pas assez d’évaluations
369 Chs

-88- Rencana Gagal

Kaos hitam membalut tubuhnya yang terlihat lebih kurus. Kedua tangannya masuk kedalam kantong celana training yang dikenakan. Pemuda itu berjalan di lobi gedung apartemen miliknya. Dia baru saja menjenguk Clara dan Stefy. Tatapannya sedingin salju, menusuk hingga ke relung hati.

Perempuan di sekitarnya heboh, membicarakan pemuda dengan marga Fedrick yang melekat dibelakang namanya. Afka tidak peduli dengan banyaknya gadis yang sudah terpesona, bahkan ada yang tak sengaja menabrak dinding karena lalai dengan langkahnya.

"Selamat siang Tuan Muda Fedrick, saya ingin melaporkan bahwa setidaknya ada enam orang yang memasuki apartemen anda." Lapor seorang petugas resepsionis.

Kening Afka berkerut, "enam orang?" Tanya Afka memastikan.

Petugas itu menganggukkan kepalanya sebelum menjawab, "mereka datang bersama Nona Ghirel. Sesuai perintah anda, saya harus memberikan akses kepada Nona Ghirel kapanpun."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com