"Ibara ... anakku ...." Zakura berkaca-kaca melihat Ibara yang melangkah mendekatinya ini. Ibara mengulurkan kedua tangannya tampak ingin memeluknya.
"Ayah, ini aku Ibara ...." Ibara juga berkaca-kaca, sesaat mereka berpelukan. Keduanya menangis dalam diam.
Walaupun Ibara tidak berkacamata pun dia tidak pernah salah membedakan Ibara dan Guren.
"Yokatta, kamu masih hidup nak." Kata Zakura dengan ekspresi rasa syukurnya.
"Iya, ayah." Ibara tidak bisa menahan air matanya, dia menangis di pelukan ayahnya.
"Ibara ..., Guren sudah—" sebelum Ayahynya menjelaskan lebih lanjut, Ibara memotong perkataannya.
"Ya, aku sudah tahu." Kata Ibara dengan ekspresi datarnya, seketika mereka berdua bergeming dan Ibara menyerahkan nattoo yang sudah dibeli oleh kedua cucunya ini (belinya patungan sih, meski hanya Fuyuki yang tahu).
"Makanlah, kek. Keburu dingin." Kata Fuyuki yang seketika mengubah cara bicaranya menjadi santai.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com