"Kakak dan kakak ipar, aku punya hadiah untuk kalian." Senyum Lexa mengembang bertepatan dengan dikeluarkannya satu buah kotak bludur berwarna pink dari belakang tubuhnya.
"Wah, aku tidak mengharapkan ini, tapi kau menyiapkan hadiah untuk kami?" tanya Faith dengan wajah sumringah.
"Tentu saja, Kak. Kalian menikah. Bagaimana mungkin aku tidak memberi kalian hadiah. Ya, aku tahu kalian sudah punya cincin pernikahan itu, tapi tidak masalah kan menambah cincin yang lain? Hehehe." Lexa membuka kotak di tangannya.
"Wow, Lexa. Ini indah. Kau tahu aku sangat ingin memelukmu, tapi sayang aku belum bisa melakukannya. Aku minta maaf," Carol berucap.
"Tidak masalah, Carol. Aku sangat mengerti. Aku harap dengan menikahnya kalian, lama-lama kau juga akan bisa menyesuaikan diri dengan kekuatan yang kau miliki. Aku pasti akan sangat senang kalau kau bisa menyentuh siapapun tanpa perlu khawatir."
"Aku harap juga begitu. Terima kasih."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com