Shiro POV
Ketika semua orang telah tidur di malam hari ini, aku tidak tidur melainkan bersantai di atap Rumah yang dibangun oleh Silver ini.
Pada waktu Matahari mulai muncul lagi, aku langsung membangunkan semuanya karena kita akan disambut oleh sesuatu.
"Oi Nojiko, lakukanlah terhadap sesuatu yang diakibatkan oleh Anginmu" ucapku membangunkan Nojiko
Karena aku membangunkan mereka semua secara paksa dan bilang kepada mereka kalau ada yang menyerang, mereka langsung bangun dari tidurnya yang nyenyak.
Yang menyerang kami kali ini bukanlah seseorang melainkan Badai Pasir yang akan menerjang semua yang ada di Gurun ini.
"Hei hei, cepat gunakan kekuatanmu!" ucap Usopp dengan wajah yang ketakutan
"Baiklah. Jangan pegangi aku seperti itu" ucap Nojiko yang bermasalah karena tubuhnya dipegang oleh Usopp
Ketika Badai Pasir itu hampir mengenai kami semua, Nojiko langsung menggunakan kekuatannya untuk menghilangkan badai itu.
Para Kru Bajak Laut Topi Jerami yang belum pernah melihat kekuatan milik Nojiko sebelumnya bersembunyi dibalik anggota bajak lautku.
"Wind Wall"
Byuuuussshhhhtttzzz....
Sesaat setelah Nojiko mengeluarkan Jurusnya, Badai Pasir itu tidak mengenai satupun dari kami semua dan sudah tidak ada lagi Badai.
Karena sudah waktunya untuk melanjutkan perjalanan, aku membakar Rumah yang menjadi tempat tinggal kami sementara tadi sampai menjadi Abu.
Ace yang terlihat bingung dengan kekuatanku, langsung ku beritahu kekuatan Buah Iblis milikku yang bisa mengendalikan Api Biru.
Di sepanjang perjalanan Kinoe tetap menarikku dan juga Paman Kuro yang terus menerus meminum Sake.
Disisi lain, yang terus menerus dilakukan oleh Luffy hanyalah bercanda saja dan bermain main.
Secara tiba tiba, dari kejauhan aku bisa melihat seekor Burung yang terbang di langit menuju ke arah kami semua.
Luffy yang melihat itu adalah seekor burung untuk makanan, langsung mempersiapkan diri untuk menangkapnya.
Pletak....
Aku yang melihat tingkah laku Luffy langsung memukul kepalanya karena itu adalah Burung yang membawa Surat untukku.
"Bagaimana kabarmu? Kamu pasti haus bukan?" tanyaku kepada Burung yang mendarat di tanganku
Di kaki burung tersebut terdapat kertas putih yang tidak kuketahui isinya. Tanpa pikir panjang lagi, aku langsung mengambilnya dan memberikan Burung itu minuman.
Isi tulisan yang ada di Kertas itu tadi hanyalah informasi terbaru yang terjadi di Angkatan Laut dan juga pergerakan mereka saja.
Menurutnya, Admiral Akainu akan tiba di Kerajaan ini dalam waktu kurang lebih 1-2 hari lagi menggunakan Kapal Perang.
"Paman, dia mengatakan kalau kita akan berkumpul ketika kita berlabuh di Pulau Sabaody"
"Ya. Aku juga mempunyai sedikit urusan di Pulau itu" ucap Paman Kuro sambil meminum Sakenya
"Hei Shiro, apa isi surat itu?" tanya Luffy sambil mengambil surat yang ada di tanganku
Karena sudah tidak ada pilihan lain, aku membiarkan Luffy untuk membaca isi dari surat tersebut.
Sesuai dugaanku, Luffy sama sekali tidak tertarik dengan apa yang ada di Kertas tersebut dan merobeknya.
Bibi Julia dan Firo yang belum sempat membaca isi dari surat yang dirobek oleh Luffy tadi langsung memukulinya berkali kali.
Tak lama kemudian, aku bisa melihat Wajah Luffy yang dipenuhi oleh Luka yang diberikan oleh Bibi Julia dan Firo.
"Jadi, apa rencana kita selanjutnya? Mengingat seorang Admiral Angkatan Laut sudah mulai bergerak untuk menangkap kita?"
Kali ini giliran Sai yang bertanya kepadaku.
"Sudah jelas bukan? Meskipun dia adalah seorang Admiral Angkatan Laut, kita tidak bisa membiarkannya menghambat kebebasan kita" ucap Leon
"Jika mereka mengerahkan semua pasukannya, aku hanya perlu menebasnya bukan?" ucap Kinoe sambil mengeluarkan Pedangnya
"Tunggu tunggu. Yang mengejar kalian seorang Admiral bukan?" potong Nami
"Ya, memangnya ada apa dengan hal itu" jawab William
"Menurut informasi yang ku dapatkan, mereka sangatlah kuat. Bagaimana cara kalian mengalahkan mereka?"
"Membakarnya" ucapku
"Memotongnya" ucap Kinoe
"Memukulnya" jawab Silver
"Menembaknya" jawab Paman Kuro
"Hahahaha..... Jangan terlalu tegang begitu, Nami. Teman teman yang aku miliki sangat kuat kuat semuanya" jawab Nojiko
Karena sudah lama berdiam diri di tengah tengah Gurun, kami langsung melanjutkan perjalanan kami menuju ke Yuba.
Sambil menikmati perjalanan, aku juga menulis surat balasan kepada orang yang mengirim surat tadi.
Burung yang terbang membawa surat itu tadi langsung terbang lagi mengantarkan surat balasan kami.
"Shiro, apa kata burung itu tadi?" tanya Paman Kuro yang ada di sampingku
"Dia hanya bertanya kabar kita semua kok"
"Cih, tetap saja seperti itu"
Perjalanan kami berlangsung sangat meriah karena aku menggunakan Gitar kesayanganku untuk bernyanyi dan menghibur semuanya.
Ketika malam datang, Silver membuatkan kami rumah yang seperti sebelumnya dan aku membakarnya setelah selesai.
Pada siang hari di bawah teriknya matahari yang ada di atas kepala kami semua, aku bisa melihat sebuah Reruntuhan yang tidak asing lagiku bagiku.
Karena yang lainnya ingin istirahat sebentar, kami berhenti di reruntuhan tersebut.
Zoro yang mencoba duduk pada salah satu batu yang ada langsung terjatuh ke bawah.
Sedangkan untuk Luffy yang ingin menyelamatkan Zoro langsung mengikuti untuk terjatuh ke bawah.
"Nojiko, lokasi yang ada di batu sebelumnya mengarah ke sini bukan?" tanyaku
"Ya, tidak salah lagi kalau batu selanjutnya ada di bawah kita"
"Yosh.... Silver, buatkan kami tangga menuju ke bawah"
"Baik. Stairs"
Tak lama kemudian muncul sebuah tangga yang bisa kami gunakan untuk masuk ke dalam pasir yang ada di Reruntuhan ini.
Karena yang lainnya ingin bersantai, hanya aku, Silver, Nojiko, Firo dan Kinoe saja yang turun ke bawah untuk menemui Zoro dan Luffy.
Sebelum mendarat dengan sempurna, aku bisa melihat Luffy dan Zoro yang kebingungan dengan sebuah Kubus berwarna biru tua tersebut.
"Oi, Shiro.... Aku menemukan sesuatu yang luar biasa" ucap Luffy
"Ya, aku mengetahuinya. Itu adalah sesuatu yang aku cari sebelumnya"
Ketika sudah sampai di tempat mereka berdua, aku langsung menerjemahkan apa yang ada di tulisan batu tersebut.
Ketika aku menerjemahkannya, Firo, Nojiko, dan Silver menulisnya di kertas dan mereka mencoba untuk menghubungkannya satu persatu.
Setelah selesai melakukan apa yang aku inginkan, kami membuat salinan dari Tulisan itu tadi di selembar kertas yang besar.
"Apa yang sedang kalian lakukan?" tanya Nami dari atas
"Tidak ada yang penting kok" jawab Nojiko
Ketika semuanya sudah selesai, aku meminta Silver menggunakan kemampuannya untuk menutupi Batu Poneglyph ini dengan tanah sehingga tidak tampak seperti sebuah Batu.
Karena sudah tidak ada urusan lagi, kami semua yang berada di bawah tanah tadi langsung kembali ke atas untuk makan dan hal lainnya.
Setelah selesai makan, kami melanjutkan lagi perjalanan kami menuju ke Yuba.
Meskipun tujuan kelompok bajak lautku bukan ke Yuba melainkan Alubarna, tapi aku ingin melawan Crocodile meskipun hanya sebentar.
Yang aku lakukan bukan ingin mengalahkan Crocodile melainkan hanya ingin menyentuhnya dan mengambil kekuatan Buah Iblis Suna Suna no Mi miliknya.
Aku bisa merebut kemampuan buah ibls milik pengguna orang lain hanya dengan menyentuhnya selama 3 detik saja.
Ketika sudah selama 3 detik, maka akan muncul Buah Iblis yang ia makan di sampingku tanpa menghilangkan kekuatan pengguna aslinya.
Sebagai contoh saja :
Aku menyentuh Crocodile selama 3 detik. Setelah masa waktu itu, akan muncul Buah Iblis Suna Suna no Mi milik Crocodile.
Meskipun Buahnya sudah muncul kembali, dia masih menggunakan kemampuannya tanpa ada masalah.
Bisa dibilang kemampuanku yang aku bicarakan itu tadi adalah membuat buah iblis buatan dengan menyentuh pengguna tersebut selama 3 detik dan akan muncul Buah Iblis dengan kekuatan yang sama dan bentuk yang sama.
Bahasa kerennya adalah Copas atau Copy Paste.
Normal POV
Di tempat Smoker
"Lapor Kapten Smoker, Admiral Akainu dari Markas Angkatan Laut sudah sampai di tempat ini" ucap salah satu prajurit
Meskipun sudah meminum penawar Racun yang diberikan oleh Tashigi, Smoker tetap harus beristirahat supaya bisa kembali seperti sebelumnya.
Ketika dirinya mendengar Admiral Akainu sudah tiba di Kerajaan ini, dia langsung meminta dibantu oleh Prajuritnya untuk menghadap ke Sang Admiral Angkatan Laut itu.
"Smoker, aku sudah mendengar ceritanya dari Anak Buahmu. Yang melakukannya Shirogami bukan?"
"Iya. Saya tidak bisa berkutik dengannya karena pukulannya dan juga racunnya yang tidak diketahui"
"Sekarang dia menuju ke mana?"
"Menurut informasi dari Anak Buah saya, dia menuju ke Ibu Kota Kerajaan, Alubarna. Dia tidak sendirian, dia ditemani oleh Teman temannya dan juga Kru Topi Jerami"
"Apakah hanya itu saja?"
"Tidak, sebelum aku melawan dirinya, aku sempat bertarung dengan Komandan Divisi Kedua Bajak Laut Shirohige dan juga aku melihat putri Kerajaan Alabasta, Putri Vivi bersama mereka"
"Baiklah. Untuk selanjutnya serahkan saja padaku. Aku sudah mendapatkan izin dari Sengoku untuk menangkapnya dalam situasi apapun"
"Karena saya tidak bisa bergerak untuk beberapa waktu ke depan, tolong bawalah anak buah saya bersama anda. Dia adalag anak buah saya yang mungkin akan berguna"
"Aku tidak memiliki alasan untuk menolaknya. Persiapkan semuanya! Kita akan memburu Shirogami beserta dengan Krunya di Alubarna" ucap Akainu
"BAIK" Jawab mereka semua