1 Bab Awal

Yogyakarta, November 2015

"Berapa kali kubilang, aku sibuk menjadi asisten dan mengurus skripsi!" Memalingkan tubuhnya, Dara melangkah menjauhi salah satu mahasiswa yang mengenakan alamamter merah.

"Tapi kak, event ini membutuhkan kakak. Acara yang kakak pegang selalu sukses." Masih berusaha mengejar gadis yang di panggil Dara itu, mahasiswa itu tampak mencoba menghadang seniornya.

"Itu kan tahun-tahun lalu dek, sekarang aku sudah siap-siap untuk proposal skripsiku." Dara cukup aktif dalam kegiatan BEM. Selama menjadi anggota BEM kepiawaiannya dalam mengatur acara memang membuat beberapa event kampus mengalami sukses besar. Tak ayal banyak yang membujuk Dara untuk menjadi panitia acara, seperti sekarang.

"Kali ini saja kak, ini event besar kampus. Rektor, Dekan, Ketua yayasan semuanya ambil partisipasi dalam event ini. Coba kakak baca dulu proposalnya," mengajukan lembararan yang terkliping rapi. Akhirnya Dara yang lelah karena terus diikuti mengambil proposal itu.

"Oke ku baca dulu," sahut dara yang akhirnyaberlalu menjauh.

Berjalan menyusuri lorong kampus yang sepi, Dara mahasiswa jurusan Teknik Sipil semester 6, wajahnya manis badannya tinggi, suranya lantang dan pandangannya tajam. Ia menghela napas lelah, melihat proposal event di tangan kirinya. Acara ini adalah acara besar, ketua panitia sampai meminta langsung pada Dara, diikuti oleh beberapa panitia lain. Menjadi panitia acara merupakan tugas yang memakan energi dan waktu, ia ingin fokus pada kuliah nya terlebih dahulu.

"Hahhh." Dara hampir menghela napas, tapi helaan napas barusan bukan berasal darinya.

"Ris, kalau ada lo di Humas, pasti mantab lah acara kita." Dara melirik pada 3 orang laki-laki yang berpapasan dengannya di lorong kampus.

"Heh! Lo gak denger apa gua baru aja menghela napas, artinya gua ngeluh bro!" Seorang laki-laki menjawab sengit pada dua temannya.

"Yaelah, lu ngeluh gitu juga lu ambil bro." Mereka berjalan makin menjauhi Dara, memilih untuk tidak peduli Dara masih mendengar samar pembicaraan ketiga laki-laki tadi.

"Lumayan bro, ikut ini event bisa nambah riwayat CV gua , secara Dekan aja ikut partisipasi."

Langkah Dara terhenti, kali ini ia mulai berpikir.

***

-

-

-

Memilih jalan yang susah, dipertemukan dengan sesorang yang tidak ingin kau temui. Terkadang justru lebih memberikan makna.

Gantungan Kunci yang Hilang

(c) KineHeiwajima

avataravatar
Chapitre suivant