Irwan berajalan menuju kursi yang telah di pesannya. Di sana sudah ada Kusuma yang duduk tegak dengan meneguk mineral water di depannya.
"Apa kabar Wira Kusuma?" ucap Irwan detelah sampai di meja yang telah di pesannya.
"Tidak usah basa-basi. Apa yang ingin anda bicarakan dengan saya?" hardik Kusuma.
"Wooo, ternyata sikap kamu yang sok coll itu masih juga ya," jawab Irwan.
"Saya tidak punya banyak waktu untuk meladeni anda!" tegasnya.
"Sayangnya ini menyangkut putri kesayangan anda. Apa anda tidak mau mandegarkannya?" jelas Irwan.
Kusuma yang berusaha menahan emosinya agar tidak pecah mulai terpancing dengan ucapan terakhir Irwan yang menyangkut putrinya.
"Jangan sampai kamu melibatkan putri saya dalam urusan kita, atau putramu juga akan merasakan akibatnya!" ujarnya.
"Sayang sekali, rupanya putraku yang dulu kamu buang itulah yang justru sekarang ini sering menjaga putrimu," kelakar Irwan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com