webnovel

Fight in Love

Richardo Collingwood, putra dari pemilik Perusahaan Anggur terbesar di spanyol. Dia bergabung disalah satu kelompok mafia di spanyol Nara Holmes, Putri tunggal dari pemilik perusahaan senjata asal jerman. Dia seorang Agent FBI yang tangguh. Mereka dipertemukan di kota barcelona. Dengan berbagai masalah yang datang menghampiri menambah rasa kebencian diantara mereka. "Aku sangat membencimu Rich! Sangat membencimu!!" Nara menunjuk wajah Rich. "Kau pikir aku tidak membencimu? Aku muak melihat wajahmu! Aku tidak tahu harus bagaimana lagi aku katakan bahwa aku sangat sangat membencimu!" Balas Rich dengan Nada Tinggi.

Nisva_Okana · Politique et sciences sociales
Pas assez d’évaluations
71 Chs

10

Nara sadar dari pingsannya. Ia sekarang sudah berada dirumah sakit bersama Sam, diego, gisel, thomas dan kepala FBI.

"Dimana aku?" Tanya Nara.

"Kau dirumah sakit sekarang. Tetanggamu yang membawamu kesini" jawab Sam.

"Argghh! Kepalaku terasa sangat sakit" kata Nara memegang kepalanya yang terasa sakit dan berat.

"Kau jangan banyak bergerak dulu nara" kata Gisel.

"Gisel benar, sebaiknya jangan banyak bergerak dulu. Luka di kepalamu akibat benturan tadi belum sembuh" tambah Sam.

"Baiklah" jawab gisel.

"Bagaimana ini bisa terjadi?" Tanya Diego.

"Tadi pagi aku mendapat telpon dari rich, dia mengancam ku dan mengirimkan bom ke rumah dinasku" jelas Nara.

"Rich terlalu berbahaya. Aku akan menarikmu dari misi ini" kata kepala FBI.

"Tapi pak, aku rasa kita semakin dekat dengan rich" kata nara.

"Aku rasa dia benar nara. Aku tidak bisa kehilangan salah satu prajurit terbaikku hanya untuk menangkap Rich" kata thomas mendukung perkataan kepala FBI.

"Aku mohon pak! Tolong berikan aku waktu. Aku yakin bisa menangkap rich!" Pinta Nara.

"Baiklah. Aku berikan waktu 6 bulan. Kalau dalam 6 bulan tidak ada perkembangan, akan aku tutup kasus ini" kata Kepala FBI.

"Gracias Sir! (Terima kasih pak!)" Kata Nara.

Kepala FBI lalu meninggalkan ruangan Nara dirawat.

"Gisel, tolong kau lacak darimana nomer ini berasal dan cari tahu lokasinya" perintah Nara.

"Okay!" Balas Gisel.

"Sam, aku serahkan kasus ini padamu selama aku sakit" kata Nara.

"Tapi siapa yang akan menjagamu disini?" Tanya Sam.

"Sudahlah, aku tidak perlu dijaga" jawab Nara.

"Tapikan ada Diego, kau serahkan saja padanya" kata Sam.

"Aku baru mengenalnya, aku percaya padamu Sam, please!" Pinta Nara.

"Baiklah" Sam mengalah.

"Diego, gisel! Aku ingin bicara dengan kalian diluar" perintah thomas.

Diego dan Gisel mengangguk. Lalu diego, thomas dan gisel keluar dari ruangan Nara.

"Ada apa pak?" Tanya Gisel

"Kalian berdua hati-hati, jangan sampai kalian jadi korban rich selanjutnya" pesan Thomas.

"Itu tidak akan terjadi pak!" Kata gisel.

"Baiklah, hanya itu saja yang ingin aku sampaikan. Kalian boleh pergi" kata Thomas.

Lalu gisel pergi menjauhi Diego dan thomas. Dia akan ke kantor polisi untuk melacak nomer itu. Sementara itu Diego dan Thomas berbicara serius.

"Kau gila Rich, kau menaruh Bom di rumah dinas seorang wanita? Apa kau tidak punya rasa kasihan? Bagaimana kalau Nara mati?" Kata Thomas.

"Tenang saja Thom. Kau jangan mempertanyakan perbuatanku. Kalau kau banyak bertanya lagi, maka kau akan tahu akibatnya. Ini baru dimulai" kata Diego.

Diego menepuk-nepuk pundak Thomas dan tersenyum licik. Setelah itu ia pergi dari rumah sakit.

***  ***  ***