webnovel

FAKE LOVE Eunhyuk-Jinhye

Cinta yang berawal dengan kebohongan. Pernikahan yang di dasari dengan kepalsuan. AKANKAH SEMUA ITU BISA BERTAHAN? Jika Jinhye berpikir bisa mempermainkan sebuah pernikahan dengan kepalsuan, dan kebohongan maka dia yang akan menelan akibat dari kebohongan itu. Tak ada siapapun di dunia ini yang bisa hidup dengan bahagia jika penuh dengan kepalsuan. novel EUNHYUK-JINHYE

Verradyta_Hyuk · Politique et sciences sociales
Pas assez d’évaluations
19 Chs

Dia Milikku (17)

Makasih dukungan nya, jangan lupa klik batu kuasa dan tinggalkan bintang lima nya ya..

Warning lagi 21+ becarefull ya.

*

#

*

Jinhye masuk ke ruangan yang selama ini menjadi tempat suaminya bekerja dengan anggun, rambut panjang nya terurai ke belakang dan membawa dua bungkus makan siang yang dia pesan tadi. Dia langsung menyapa Kim Jieun dengan manis, sampai sekertaris Hyukjae itu terkejut dan salah tingkah.

"Apa direktur Lee ada di dalam?"

"Ngh iya nyonya, ada kok silahkan masuk saja langsung"

"Sayang...aku pikir kau masih di atas?"

"Anni aku ke sini saja langsung pekerjaan ku juga sudah selesai, ige aku belikan makan siang juga untukmu, kajja"

"Ahh aku lapar, kau pintar sekali sih Hye?" Hyukjae baru keluar dari ruangan nya, langsung memeluk Jinhye lalu mengkode pada sekertarisnya itu agar melarang siapapun masuk ke ruangan nya.

Blam.....

"Cih.....dasar kegenitan, mau makan saja datang ke sini? ckck wanita manja, ganjen, apa dia pikir ini restoran bisa makan di sini?" Setelah pintu coklat kokoh itu tertutup rapat Kim Jieun menggerutu sendiri, dan menghentakkan high hels nya dengan kesal, dia cemburu karena Lee Hyukjae acuh dengan nya sejak tadi dan hanya bicara seperlu nya soal pekerjaan mereka.

"Sepertinya sekertarismu tadi kesal"

"Kenapa dia kesal?"

"Mungkin karena direktur kesayangan nya sekarang cuek padanya, atau tadi melihatku datang ke sini?" Jinhye berujar dengan mulut mengunyah makanan nya.

"Mungkin dua dua nya?"

Hyukjae terkekeh acuh mengangkat bahu nya dan melahap nasi goreng kesukaan nya, sesekali Jinhye menyuapi juga ayam goreng seafood makan siang nya pada suami nya.

"Aaahk rasanya enak, kau beli dimana sih? "Tak sampai lima menit makanan dalam kotak tupeware milik Hyukjae ludes, dia menghabiskan air minum nya, dan melirik Jinhye yang masih asyik makan.

"Jihyun eonni yang pesan ke restoran langganan ku, biasanya aku makan juga di restoran itu dengan~"

"Dengan Cho Kyuhyun?"

Pria itu memotong jutek, wajah tampan nya berubah sebal hingga Jinhye tak tahan terbahak.

"Aigoo suamiku sayang, aku sering makan di sana juga dengan Jihyun eonni dan teman ku yang lain, bukan Cho Kyuhyun saja"

Jinhye membelai rahang pria itu lalu mencium bibir Hyukjae sekilas.

"Aku tak suka kau dekat dekat dengan nya, mulai sekarang jangan pergi ke kantor dengan nya atau makan di luar hanya berdua, ingat ya aku akan mengawasimu Nyonya Lee"

Hyukjae masih ingat sekali soal ciuman Jinhye dengan Cho Kyuhyun, meski istrinya sejak kemarin bilang mereka hanya pura pura terlihat mirip orang pacaran agar suaminya cemburu, namun tetap saja jika menyangkut Cho Kyuhyun dia jadi kesal lagi.

"Eiy...berhenti ngambek dia itu sahabatku sejak kecil, jangan berpikir macam macam tuan Lee"

Wajah Hyukjae yang masih di tekuk dengan bibirnya yang cemberut memang menggemaskan, Jinhye baru tahu jika kadar cemburu pria ini parah.

"Pokoknya aku akan mengawasimu setiap hari jika perlu mengirim mata mata" Jinhye tertawa lagi dan mengangguk, dia bahagia menjadi begitu berarti untuk pria ini.

"Arraseo, awasi saja sampai kau puas" Jinhye menyahut manja, berpindah duduk nyaman di paha Hyukjae yang memeluk erat pinggang nya, dan kedua bibir mereka mulai berciuman dengan dencapan lembut, sesekali Hyukjae mengusap punggung sempit itu dan meremas tangan Jinhye, bibirnya berpindah mencium di leher mulus wanita itu yang menjadi tempat vavoritnya.

"I love you"

"Nado..."

Jinhye tersenyum, meremas ujung rambut Hyukjae yang sudah memanjang ketika mereka berciuman makin panas, dan telinga nya geli karena tiupan pria itu.

*

*

*

*

Kantor Park Company itu berdiri menjulang di antara banyak gedung raksasa lain nya di distrik Gangnam, pusat kota Seoul yang ramai dan sibuk siang ini terlihat sekali juga di gedung besar itu.

"Agashi, apa ada yang bisa saya bantu?" Kang Hyena yang baru masuk dan terlihat seperti orang bingung di lobby luas itu mengangguk, dia menunjukkan foto nya dan Hyukjae di ponselnya pada resepsionis itu.

"Aku mencari pacarku, Lee Hyukjae oppa bekerja di sini kan?"

"Apa maksud agashi tadi, dia Direktur marketing Lee?"

"Iya...."

Resepsionis itu menjawab terkejut setelah melihat foto tadi. Dia tahu jika direktur merketing Lee Hyukjae sudah menikah, lalu kenapa sekarang ada yang mengaku kekasihnya.

"Nde kau benar, jabatan nya memang direktur marketing di sini?"

"Hm maaf, tapi apa anda sudah membuat janji dengan direktur Lee? Karena dia masih sibuk dan sekertarisnya bilang direktur Lee tak mau menerima tamu siapapun"

"Janji apa sih? apa agashi tak lihat foto tadi, Hyukjae oppa itu pacar ku apa aku harus buat janji dulu segala untuk bertemu?"

"Tapi agashi~"

"Ahk kau menyebalkan! Biarkan aku bertemu dia cepat katakan di mana ruangan nya?!"

"Ada apa ini? Siapa dia Han Mijin-ssi?" Kyuhyun mendekati meja resepsionis karena suara ribut dua yeoja tadi. Dengan heran dia menatap Kang Hyena di depan nya.

"Maaf manager Cho, agashi ini memaksa mau bertemu Lee sajangnim, tapi saya melarang nya"

"Maksudmu itu Lee Hyukjae?"

"Nde benar....kau siapa? Apa bawahan Hyukjae oppa?"

Kyuhyun terkekeh remeh, sejak kapan dia jadi bawahan pria menyebalkan itu, dengan tajam dia menatap Kang Hyena yang masih heran.

"Jangan asal bicara nona, dia baru jadi direktur marketing di sini bukan pemilik perusahaan ini!"

*

*

*

*

Pasangan itu masih asyik bercengkrama setelah makan, setelah berciuman dan mengobrol ringan juga di selingi candaan. Jinhye yang suka sekali memainkan rambut hitam Hyukjae dan mengusap dengan lembut.

"Rambut mu sudah panjang ya? Coba lihat aku bisa meremasnya begini Lee" Hyukjae ikut memegang ujung rambut nya dan mengangguk.

"Besok akan ku potong pendek, sekalian di warnai coklat, kau suka tidak warna itu?" Membayangkan rambut suaminya berubah coklat dan di potong pendek Jinhye mengangguk sampai mengigit bibirnya, dia yakin Hyukjae -nya pasti akan makin tampan.

"Suka....~ah pasti bagus sekali jika warna nya coklat"

"Temani aku ke salon besok sore ya?"

Jinhye mengangguk, merangkul leher pria itu dan membelai juga rahang Hyukjae.

Tapi tunggu, jika suaminya itu makin tampan berarti sekertaris genit Kim Jieun itu akan lebih gencar mendekati Hyukjae, belum lagi pegawai yeoja lainnya di perusahaan ini yang banyak mengidolakan Hyukjae juga.

"Lee...jangan potong rambutmu, begini saja bagus kok lihat aku suka menjambak nya kok"

"Nde?"

"Pokoknya jangan di potong, aku suka rambutmu yang panjang. Biar saja panjang begini....bagus kok" Hyukjae yang heran mengerjapkan matanya, Jinhye terus menggeleng tak mau, lalu memeluk leher suaminya. Hyukjae jadi tertawa begitu tahu alasan istrinya.

"Baiklah terserah kau saja sayang"

"Uhh~ aku tak mau melihat makin banyak yeoja jelalatan padamu, aku bisa mati kesal" Candaan mereka berubah mesra setelah Jinhye merengut dan memeluk erat pria itu. Sampai kedua tubuh mereka menempel erat dan inti mereka juga bersenggolan.

"Iya aku takkan memotong nya sayang" Hyukjae mengusap paha Jinhye, bibirnya melumat dengan sedikit kasar dan tangan nya juga mulai masuk kedalam rok hitam dari dres yang di pakai Jinhye, lalu mengusap lembut panty wanita itu.

"Lee.....sssshhh"

"Apa ini masih sakit?"

Hyukjae memasukkan jari nya di sana, sedikit menarik kaki Jinhye keatas sofa agar paha nya terbuka lebar, dan menarik keatas rok istri nya hingga sebatas pinggang dan melepas panty itu ke bawah.

"Sedikit.....sssh jangan Lee~ ouh geli" Hyukjae mengusap lembut liang itu, dengan jari jari nya dia mulai berusaha membangkitkan nafsu Jinhye dengan bibir dan tangan nya.

"Apa yang kau lakukan ahk?"

"Sssh~ gwenchana, aku periksa dulu sayang.....ahk shit aku jadi horny"

Jinhye mengangguk pelan, dan memejam karena ulah tangan pria itu di milik nya. Dengan wajah merah wanita itu mendesah keras, jari jari lihai itu seperti mengoyak miliknya dan rasanya nikmat luar biasa bercampur nyeri.

------------------

"Jika kau ingin cepat hamil minta suami mu sering menidurimu Hye.....aku yakin akan ada hasilnya secepatnya"

Wajah Jinhye merona saat mengingat saran Jihyun tadi, di mendesah keras ketika lubang miliknya makin basah dan akan sampai.

"Enak sayang?"

"Ah iya....ssh~ berhenti aku tak tahan geli nya arrrghh Lee..."

Pria itu tersenyum ketika Jinhye mendesah panjang menikmati orgasme nya, Hyukjae melirik pintu ruangan yang tadi sudah dia kunci, dengan lembut dia membaringkan Jinhye di sofa abu abu dan mencium bibir wanita itu, melepasi kancing di dres hitam yang di pakai Jinhye  dan menduselkan wajahnya di payudara menggoda yang masih terbungkus Bra, dia menjilat dan mengigit menambah makin banyak kissmark di dada menggiurkan itu.

Lalu melepas kancing BRA Jinhye yang berada di depan, dan langsung melahap wilayah itu yang menjadi tempat wajib nya mampir sejak kemarin. Sekarang wanita itu sudah telanjang, hanya memakai high hels di kaki nya.

Bibir mereka kembali berciuman, dengan ritme berubah panas bermain lidah saling menggigit dan mengabsen isi mulut masing masing, suara dencapan itu bercampur desahan. Namun Jinhye sedikit cemas menoleh ke arah pintu takut jika ada orang yang masuk.

"Sudah aku kunci kok, gwenchana takkan ada yang masuk"

Hyukjae yang paham tersenyum, melepas jas dan dasi di lehernya, dengan buru buru dia membuka kemeja juga celana kain coklatnya, membebaskan ereksinya yang  besar sudah berdiri tegak menantang, lalu tengkurap menindih tubuh Jinhye.

Jinhye hanya bisa mendesah pasrah di bawahnya. Sepertinya mereka sedikit tak sabar menunggu di rumah dulu untuk melakukan nya.

"Aaahkk pelan Lee..."

"Ah shit~ enak sayang, kau masih sempit ahkk aku dorong lagi ya?"

Jinhye mendesah keras, meremas ujung sofa ketika intim di bawahnya terasa penuh, penis besar itu memaksa masuk dan di cengkram erat miliknya. Ketika Hyukjae mulai bergerak rasanya masih sedikit perih, namun nikmatnya tak bisa Jinhye gambarkan dengan apapun.

"Lee"

"Ahk lebih cepat, sedikit lagi Hye...."

Jinhye mendesah merem melek, dia selalu menyukai penis besar itu yang mengoyak habis miliknya sampai dia ikut meliukkan pinggulnya, keringat mereka berderai di mana mana dengan suara senggama dan dencitan sofa yang ikut ribut karena dorongan keras pria itu, dengan tak sabar Hyukjae menarik Jinhye, duduk di pahanya dan makin keras mendorong milik wanita itu.

"Aku tak tahan lagi, ssshh Lee aaah~ aku mau pipis"

Jinhye memejam, meremas payudara nya dan terus naik turun meliukkan pinggulnya. Di bawah sana suara milik mereka yang menyatu dan saling mendorong berkecipakan memenuhi ruangan itu.

"Aaahkk~ Lee Hyukjae sssh lebih dalam iya di situ"

"Lebih cepat nde....tahan suaramu sayang"

"Ahkkk mmphhtt Lee, aku pipis"

Hyukjae mendorong makin keras dan tandas, wanita itu bahkan terkulai lemas begitu mengeluh sampai, dia membaringkan Jinhye lagi di bawahnya ketika merasa akan sampai juga.

"Jinhyeeeee....ahhhh"

Hyukjae meliukkan keras pinggulnya sperma menyembur banyak masuk membanjiri intim itu hingga ke rahim Jinhye, dan sisa nya meleleh hingga ke sofa abu abu itu.