webnovel

FAKE LOVE Eunhyuk-Jinhye

Cinta yang berawal dengan kebohongan. Pernikahan yang di dasari dengan kepalsuan. AKANKAH SEMUA ITU BISA BERTAHAN? Jika Jinhye berpikir bisa mempermainkan sebuah pernikahan dengan kepalsuan, dan kebohongan maka dia yang akan menelan akibat dari kebohongan itu. Tak ada siapapun di dunia ini yang bisa hidup dengan bahagia jika penuh dengan kepalsuan. novel EUNHYUK-JINHYE

Verradyta_Hyuk · Politique et sciences sociales
Pas assez d’évaluations
19 Chs

Apa ini Cinta (10)

Vote

Baca

Komen

Happy Reading.

JINHYE POV END.

Sepertinya aku sudah cukup bersabar menghadapi ulah Lee Hyukjae akhir akhir ini, seminggu yang lalu dia makan siang berdua dengan sekertarisnya, meski hanya di kantin kantor tapi itu sungguh memalukan, karena tampak nya dia ingin

menunjukkan jika wanita yang jadi istrinya ini tak berarti apa apa untuk nya.

Hari ini aku di buat makin kesal lagi dengan pria patung es itu yang tak mau membuka mulut sedikitpun padaku, semalam aku mendengar dia datang larut malam ketika jam sudah di angka satu. Tampang nya berantakan dan sedikit mabuk, bau parfum wanita juga bisa aku cium di jas hitam nya yang di lempar ke sofa. Aku sempat protes soal sikap nya ini dan dia yang mabuk hanya terkekeh dengan sinis.

"Jangan sok protes! Hidup ku masih tak bisa kau beli nona Park, kau hanya membeli statusku, jadi aku berhak bersenang senang dengan uang ku yang kau beri hahaha"

Lalu pagi ini saat kami berpapasan dia dengan tampang datarnya hanya membisu, setelah semalam mabuk dan memaki dengan kejam pagi ini mulut tajam nya itu bungkam, dia berjalan melewatiku di pantry yang tngah memanggang sandwich, mengambil kotak susu strawberry miliknya di kulkas langsung pergi bekerja tanpa pamit padaku, sikap nya seperti biasa.

Aku hanya bisa menatap nanar bayangan tubuhnya yang menghilang di pintu depan apartemen, mungkin benar apa kata Jihyun eonni jika ini adalah kesalahan yang aku buat sendiri, jadi jika konsekuensi nya begini aku harus bisa menerima nya.

"Apa kau menyukainya?"

Wanita itu bertanya lagi padaku seminggu lalu, tepatnya setelah aku marah dan langsung membanting pintu ruang kerjaku mengabaikan Kyuhyun yang ribut di luar mengetuknya, lalu pria itu tengah mengadu juga pada Han Jihyun apa yang sebenarnya terjadi tadi, kali ini aku makin bingung dengan perasaan ku sendiri.

"Kau pasti menyukainya?"

"Eonni cukup jangan membuat aku makin kesal!"

"Sudah aku nasehati kan, jika kau tak memiliki perasaan apapun pada direktur Lee akhiri pernikahan kalian sekarang juga jangan makin berlarut larut lagi"

"Eonni~ tapi aku tak mau"

Wajahku terlihat kusut saat menjawab nya, jika berakhir sekarang apa tanggapan papa dan mama, bukan tak mungkin mereka akan marah dan sedih, lalu kebohongan ku selama ini pasti akan terbongkar.

"Lalu kau akan bertahan dengan semua kepalsuan pernikahan ini hah? Sampai kapan? Enam bulan seperti perjanjian, dan itu masih tiga bulan lebih dari hari ini"

"Eonni"

"Jinhye~ jika presdir kecewa dan sedih karena kebohongan mu, itu wajar. Tapi yang tak wajar kau bertahan di dalam kapal yang nahkoda nya tak mau membawamu sebagai penumpang...kau tahu maksudku kan?"

Ucapan Jihyun eonni itu membuatku tercenung, benarkah Lee Hyukjae memang sama sekali tak menginginkan ini? Tentu saja, sejak awal aku sudah tahu jawaban pria itu. Tapi kenapa aku masih tak rela mengakhiri semua ini, aku tak rela melihat dia beralih pada sekertarisnya yang genit itu, ataupun pada makhluk wanita lain, apa ini rasa cemburu? Apa aku cemburu? Tapi kenapa?

"Jika kau cemburu itu karena kau mencintai nya"

Sekertarisku itu tersenyum setelah mengucapkan kalimat itu, kedua mataku basah saat dia keluar dari ruangan ku setelah tersenyum dan mengusap lembut bahu ku.

"Lee Hyukjae sialan!"

Dalam hati aku merutuk karena hari ini mood ku buruk lagi, Jihyun eonni masih saja mendesak aku segera mengambil keputusan. Lalu saat ini ketika aku sampai di depan ruangan kerja nya membawa amplop coklat yang pernah di berikan papa dan berisi hadiah honeymoon untuk kami, mendadak jantungku berdebar tanpa sebab.

Aku melihat meja Kim Jieun si sekertaris genit itu kosong, entah dimana dia. Dan tanpa ragu aku melangkah ke pintu coklat yang tertutup itu, menguatkan hatiku jika aku harus menunjukkan ini pada Lee Hyukjae dan dia harus setuju untuk pergi, bukankan ini termasuk dari perjanjian kami jika harus berpura pura kami pasangan pengantin baru yang bahagia dan harmonis.

Cklek.....

"Lee Hyukjae~ aku~"

Dengan wajah shok aku menutup bibirku yang hampir saja berteriak histeris, dua orang di depan ku yang tengah berdiri berhadapan begitu dekat itu terkejut, bibir mereka yang tadi saling bertautan dengan penuh gelora kontan terlepas dengan canggung, dan Lee Hyukjae itu langsung  mengusir sekertarisnya yang salah tingkah, begitu aku masuk memergoki mereka tengah berciuman.

"Jwesonghamnida saya permisi direktur"

Aku mendekap lengan ku, berdiri di dekat pintu sampai bahuku bersenggolan dengan sekertaris itu yang langsung berniat kabur sebelum aku murka pada nya, lalu wajah suami kontrak-ku itu memerah, mungkin dia takut atau malu dengan keadaan tadi.

"Jadi ini yang kau lakukan di kantor? Mesum dengan wanita dan Berciuman di belakang istrimu, hm~ apa kau ingin coba coba selingkuh dariku?" Dengan wajah sedatar mungkin aku berkata, duduk di kursi depan meja kerja nya lalu melirik laptopnya yang masih menyala dan langsung dia matikan.

"Mau apa ke ruangan ku? Soal tadi bukan sepenuhya salahku, kau sendiri tahu jika aku pria normal, aku bukan selingkuh, itu tadi wajar karena aku masih memiliki hasrat, wanita itu terlalu cantik untuk di lewatkan"

Heol.....

Nappeun brengsek....

Jawaban sinis Lee Hyukjae itu membuat aku meremas ujung rok ku menahan emosi, lalu spontan melempar amplop coklat padanya dengan wajah dingin.

"Itu pemberian presdir untuk kita, dan kau harus memberiku jalan keluar menerima atau tidak hadiah itu" Hyukjae membuka amplop dengan tak minat, menemukan dua tiket pesawat ke Paris lengkap dengan segala paket bulan madu, yang langsung di tanggapi dia dengan tak suka.

"Bukankah ini tugasmu untuk menolak, kenapa kau bawa amplop hadiah ini padaku?"

"Direktur Lee Yang menikah itu kita berdua, jadi bukan tugas aku saja mencari jalan keluarnya. Kau harus bantu aku tidak ada penolakan!" Aku memanggil formal namanya dengan nada kesal.

"Kau ingin memaksaku menerima? Yang benar saja, aku tak sudi meskipun kau bayar berapapun untuk ke Paris dengan mu, masa bodo dengan bulan madu"

"Kau keterlaluan!"

"Bukankah kau yang lebih keterluan nona, ah maaf istriku sayang...tapi status ku ini hanya seorang suami yang sudah kau beli mahal"

Lee Hyukjae itu menyeringai mengembalikan amplop tadi padaku, baru kali ini aku merinding melihat tatapan tajam mata mononya yang seperti menusuk hatiku. Sakit sekali saat dia mengatakan dengan gamblang jika aku telah membeli nya. Aku berdiri dari kursiku, meninggalkan amplop itu di meja nya tanpa menjawab ucapan kejam nya tadi yang sudah menusuk hatiku, seakan dia yang paling tersakiti padahal akulah yang saat ini tengah terluka.

"Jinhye"

Saat baru keluar dari ruangan suamiku Kyuhyun mencegat ku, tatapan matanya terlihat iba lalu pria itu menarik lengan ku, membawaku menuju koridor di belakang kantor yang lebih sepi.

"Ada apa hm? Uljima Jinhye-ya"

Aku tak bisa menahan air mataku lagi, dengan lengan kokohnya Kyuhyun memelukku, membiarkan aku terisak seakan dia memahami kekesalanku saat ini.

"Apa lagi ulah suamimu sampai kau bisa menangis begini hm?"

"Aku tak sanggup lagi Kyu, hiks~ aku tak bisa lagi seperti ini....dia sudah keterlaluan" Kyuhyun menggangguk, membungkuk dan mengusap air mataku dengan lembut, dia menenangkan aku yang masih sesenggukan.

"Ceritakan pelan pelan saja kau tahu kan aku sahabatmu dan akan selalu membantumu" Kyuhyun tersenyum setelah aku mengangguk, rasanya memang melegakan ketika memiliki seorang sahabat yang bisa menjadi tempatku menangis seperti ini.

*

*

"Dia mencium sekertarisnya?"

Aku mengangguk lirih, lalu meremas cangkir cup kopi panas yang baru di sodorkan Kyuhyun.

"Dia juga menolak hadiah honeymoon dari papaku, ah~ aku seharusnya memang membuang semua itu ke tong sampah, bukan malah memberikan padanya tadi" Kyuhyun manggut manggut setuju lalu terlihat tengah berpikir keras.

"Kau mencintainya kan?"

Pertanyaan sama yang sering di lontarkan oleh Han Jihyun, dan aku tercenung dengan wajah putus asa. Masih ragu apa aku akan mengangguk atau menggeleng.

"Kyuhyun-ah jebal~"

"Dari ekspresimu aku sudah tahu jawabannya" Pria itu tersenyum kecut, jauh beda dari ekspresi jahilnya yang biasanya dia tunjukkan jika kami tengah bercanda.

"Lee Hyukjae yang bodoh, haha~ seandainya yang kau sukai itu aku bukan cecunguk bodoh itu yang tak bisa menghargai istrinya sendiri"

"Kyuhyun stop, tolong hentikan"

"Nde...aku tahu~ kita hanya sahabat dan sejak kecil kau selalu menganggapku itu kakakmu, tapi aku masih kesal karena kau tak pernah memanggilku oppa"

"Jangan menuntut itu lagi, sebutan oppa itu bukan untukmu"

"Heol~ apa itu untuk suami bodohmu yang kau bilang patung es?"

"Diamlah!!"

Wajahku langsung berubah ketus dan tawa pria itu berderai keras. Kyuhyun yang jahil sepertinya bisa membuatku tertawa meski hatiku masih kesal.

"Kau balas saja dia, aku yakin dia juga akan malu dan marah jika melihat istrinya memiliki pria lain" Aku menoleh heran, ide Kyuhyun yang sedikit gila itu membuat mataku memicing.

"Apa maksudmu hah?"

"Hey...tenang nona jangan keburu ngamuk, aku hanya memberimu saran bagus"

"Maksudmu kau menyuruhku selingkuh? Dengan siapa?"

"Sshh~ ini bukan selingkuh tapi hanya pura pura, kau pernah mendengar shok terapi kan? Jadi kita buat Lee Hyukjae itu juga mengalami nya, aku siap membantumu" Ide Kyuhyun yang sedikit gila itu terlihat tak buruk, namun aku masih bingung bagaimana memulai nya.

"Lalu bagaimana cara nya?"

"Aku akan membantumu, sahabatmu ini cukup tampan kok tak kalah dari suami es- mu itu. Kita bisa pura pura pacaran jika perlu berciuman di depan nya" Kedua mata ku mengerjap dengan wajah merah, apa Kyuhyun sedang mengajakku berselingkuh dengan nya, gila??

Ini ide yang sangat gila, aku tak cukup berani untuk bermain api begini.

"Jika dia ngamuk seperti kau, aku sudah tahu jawaban nya hehehe~ Lee Hyukjae itu pria normal sama seperti aku tapi kebodohan nya parah dan aku lebih pintar"

Aku geleng geleng bingung,

Apa ini cukup ampuh membuat shok terapi untuk suamiku, lalu bagaimana jika papa dan mama malah yang mengetahuinya, mereka mungkin bisa murka padaku.

Jinhye POV END.

*

*

"Kau sudah lama di sini hyung?"

"Sejak setengah jam lalu, maaf aku butuh teman ngobrol malam ini. apa kau masih sibuk tadi?"

"Gwenchana, kekasihku hari ini ke Daegu dan aku tak lembur hari ini, jadi kita bisa bebas mengobrol berdua semalaman juga"

Chanyeol datang setelah Hyukjae menelpon nya, dua orang itu meneguk soju yang baru Hyukjae tuangkan untuk nya.

"Gumawo, aku bingung curhat denga siapa lagi selain kau Chan"

"Gumawo juga soju nya hyung"

Hyukjae menghela nafasnya setelah dia melamun beberapa menit lalu. Sejak beberapa hari lalu kondisi nya memang buruk setelah dia terpaksa putus dengan Kang Hyena yang tak terima ketika Hyukjae jujur soal statusnya, jika dia sudah menikah.

Di tambah lagi sikap Park Jinhye itu yang memaksanya pergi honeymoon ke Paris dengan alasan hadiah presdir, membuat Hyukjae makin kesal karena dia merasa wanita itu adalah sebab dia bisa putus dengan kekasihnya.

"Hyena itu tak pantas kau perjuangkan hyung, sudah sering aku ingatkan kan? Dia itu punya pria selingkuhan di belakangmu selama ini"

"Aku tak percaya ceritamu, dia selama ini yang selalu ada untukku dia wanita baik baik" Chanyeol geleng geleng, dia heran juga kenapa sahabat sekaligus senior saat dia kuliah dulu begitu mudah di tipu wanita licik seperti Kang Hyena. Chanyeol pernah melihat sendiri wanita itu menggandeng pria lain di pulau Jeju, dan mereka bahkan menginap bersama di hotel, rasanya aneh jika Hyukjae masih saja berpikir Kang Hyena wanita baik.