Saat menyadari kalau Mo Xiaomeng mencoba untuk kabur setelah lepas dari genggamannya, pria itu mencengkeram tangannya lagi.
"Sayang, aku tahu ini adalah salahku. Aku seharusnya tidak melupakan hari ulang tahunmu. Bisakah kita kembali ke kamar kita untuk merayakannya? Ku mohon jangan marah padaku lagi."
Pria itu mengatakannya dengan penuh perasaan dan orang-orang mempercayainya.
Mo Xiaomeng tercengang. Dia melihat aktingnya dengan sedikit terkejut.
Jika dia hanya orang yang sedang lewat saja, dia pun pasti akan mempercayai kata-kata pria ini.
Dia tersadar kembali dan buru-buru melepaskan tangannya dari genggamannya. "K-Kau, lepaskan aku! Tolong, aku bukan pacarnya. Aku benar-benar bukan pacarnya!" serunya.
Mo Xiaomeng mulai panik. Dia cukup pintar untuk menyadari kalau dia sedang dalam bahaya. Pria ini ingin menculiknya! Situasi seperti ini sering dilaporkan di berita-berita di Amerika.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com