Seketika tatapan penuh cairan beralih menubruk netra pria di sampingnya. Mata merah akibat tangisan itu seolah mengintimidasi. "Kau benar. Tapi ... apa kau tetap mau membantuku setelah melihat nyawa seseorang hilang karena perjalanan ini?"
Tanpa izin, Chris menghapus lembut cairan yang mengucur di pipi gadis itu. "Sampai kita keluar dari dunia aneh ini, selama itu pula aku akan tetap bersamamu." Tangisan Emely pecah kembali, ia membalas pelukan pria itu dengan tulus.
Namun, Chris malah melonggarkan pelukan sembari meneliti keadaan sekitar. "Lihat, Em," ucap Chris membuat gadis itu mengikuti tatapannya. "Apakah ini dinding pembatas Kota Zhiprotya yang Leasly maksud?"
Mereka baru sadar, ternyata terdapat sebuah dinding besar dari batu bata yang menjulang. Tingginya hampir sama dengan tebing tempat mereka terjatuh. Ternyata tebing dan dinding itu saling berhadapan.
"Kurasa begitu," jawab Emely.
"Cepat kau gunakan jam tangan pemberian Leasly. Kita harus segera pergi dari sini."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com