"Kamu yakin, Kevin cuma sekedar suka gitu aja?" Tania mengangguk. Membuat Nina terlihat kecewa.
"Memangnya aku harus anggap bagaimana? Kevin baru saja masuk kelas satu SMU. Tidak ada harapan untuk saat ini." Tania benar-benar menyudahi pembahasan ini dengan membuka knop pintu toilet.
Pemandangan di hadapannya membuatnya tersenyum kecut. Dua remaja dengan wajah identik, tinggi badan yang sama, menanti di ujung terluar toilet. Keduanya menoleh bersamaan, saat pintu toilet terbuka.
"Kalian nungguin ibu?" Kevin dan Keanu menjawab dengan sama-sama menggaruk leher mereka yang tidak gatal.
Senyum simpul diperlihatkan mereka berdua. Membuat Tania berdecak, dan berlalu melewati mereka. Nina tampak mengikuti, masih dengan menggendong Arabella, yang tampaknya mulai mengantuk.
"Ibu mau ke mana?" Kevin masih mengekor. Tania berjalan makin cepat.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com