Tiba hari ulang tahun Asha. Kini ia wanita di akhir tiga puluh tahun. Wanita yang sedang dilanda rasa cemas, akan datangnya keadaan alami itu. Menopause.
Meski Angga mengatakan, kabar baiknya jika Asha menopause, ia bisa mendapatkan jatah kapan saja. Yang tentu saja mendapatkan hadiah berupa cubitan di pinggangnya.
Pasalnya, Angga mengucapkan itu di saat mereka sedang berkumpul bersama anak-anaknya, sarapan pagi, termasuk Kanaya dan Keenan—semalam baru tiba dari Kota M. Tentu saja, Alisha yang selalu ingin tahu, menjadi penasaran.
"Apa itu menopause?" Alisha meletakkan sendok makannya, demi mendapatkan jawaban dari kedua orang tuanya. Yang ditanya, saling lirik. Sementara Keenan dan Kanaya, senyum-senyum penuh arti. Menahan tawa mereka meledak di meja makan.
"Ma? Dad? Apakah tidak ada yang mau menjelaskan pada Al? Apa itu menopause?" Alisha mulai menuntut jawaban.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com