Ewa Lani mencium Cedrico dengan hangat, Cedrico yang merasa kaget tidak menyangka Ewa Lani akan benar-benar menciumnya. Jantung Cedrico berdebar sangat cepat, baru kali ini dia mendapat ciuman dari seorang wanita.
Dia membalas ciuman Ewa Lani dengan spontan, dia mendekap erat gadis itu dan balas menciumnya dengan lembut. Perasaan antara dua peri dewasa itu benar-benar tidak bisa diungkapkan. Mereka merasa terbang ke awan dan memang benar mereka dari tadi sedang duduk di atas awan di atas langit Centerland.
Kaaak...! Kaaak...! Sekawanan Burung Lireck datang mendekat membuyarkan ciuman spontan yang terjadi di atas awan.
"Ehem..!" Cedrico merasa canggung.
Begitu juga dengan Ewa Lani, mereka saling menatap dengan wajah yang merah padam.
"Ewa Lani! Aku akan segera melamarmu ke Gunung Carmella! Aku akan segera membawa lamaran secara resmi! Bagaimana kalau kita menikah saja besok!" ujar Cedrico tiba-tiba.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com