Saat itu juga, air mata Bai Jue mengalir dengan deras. Sebagai seorang yatim piatu, dia selalu merindukan untuk menemukan ibunya sendiri.
"Aku... aku masih harus bekerja," katanya.
Wajah Bai Jue sedikit memerah karena malu.
"Tidak apa-apa, tidak apa-apa. Ibu bisa menunggu kamu selesai kerja. Setelah kerja, mari kita pulang. Aku akan segera menyuruh koki menyiapkan makanan dan memberitahu ibumu, abang, dan kakak iparmu."
Saat berbicara, dia menelepon rumahnya, memerintahkan koki untuk menyiapkan makanan.
Sudah jelas bahwa ini pasti keluarga kaya.
Mereka bahkan memiliki koki pribadi, pembantu, dan sebagainya.
Bai Jue menganggukkan kepalanya sedikit.
Kembali ke pos perawatnya, dia bekerja beberapa jam lagi sampai akhirnya waktunya untuk pulang kerja.
Bai Jue berbalik ke Lin Dong dan berkata, "Dongzi, bisakah kamu ikut denganku?"
Wanita kaya Chen Wan yang berdiri di sisinya juga dengan antusias menimpali, "Wahai pemuda, ikutlah dengan kami."
Lin Dong mengangguk, "Oke."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com