Noah memilih tempat duduk di sebelah istrinya. Dia melambaikan tangannya dan seorang pelayan bergegas mendekat. Dia mulai menyendokkan beberapa sayuran ke dalam piringnya.
Noah yang tidak malu itu memperhatikan kekakuan istrinya di kursinya sejak dia menancapkannya. Dia tersenyum dan menaruh tangannya di pangkuan istrinya untuk melihatnya menahan rasa sakit. "Apakah kamu baik-baik saja?" Anna langsung merah. Dia melihat ke arah Bibinya dan tampaknya wanita itu tidak melihat apa-apa.
Seberapa tidak malunya lagi pria ini? Dia menyentuhnya di depan pelayan dan bibinya tanpa izin. Tak ada pria yang berani menyentuhnya di depan keluarganya. Dan kemudian, terlintas di pikiran dia, dia telah menikah dengannya.
Dia bahkan mengancam untuk mencium bibirnya yang lain. Anna menekan kedua kakinya dengan sekak mati karena malu. Dia takkan pernah membiarkan hal itu terjadi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com