webnovel

Kedatangan kedua orang tua Agisna

Hari yang telah di tunggu-tunggu akhirnya tibalah.

Lukman yang barusan keluar dari rumah sakit, terlihat semakin membaik dari sebelumnya.

"Hari ini apa yang akan kita lakukan??"

Tanya Luqman sambil duduk.

Tetapi Agisnah bukan nya menjawab pertanyaan Luqman barusan, melainkan menatap Luqman dengan tatapan tajam.

Membuat Luqman sedikit bingung.

"Ada apa?"

Tanya Luqman kepada Agisnah yang hanya diam sambil menatap kearah jendela kamar inap Luqman.

Luqman pun bergegas melihat kearah jendela, memastikan apa yang terjadi sebenarnya, hingga Luqman menemukan kumpulan Wartawan di luar sana, membuat Luqman paham dengan tatapan Agisnah ketika melihat begitu banyak Wartawan berada di luar ruangan Luqman saat ini, membuat Luqman paham apa yang harus Ia lakukan saat ini.

Seperti biasa Agisnah pasti tidak mau bertemu dengan para wartawan itu, maka Luqman yang paham betul maksud dari Agisnah menatap tajam Ia barusan.

Seketika Mengambil Hp nya dan menghubungi salah seorang yaitu mengecer rumah sakit untuk mengurus para wartawan yang ada di depan rumah sakit.

"Aku tidak ingin ada wartawan di depan pintu kamar aku!"

"Baiklah tuan."

Kata Mengecer rumah sakit saat mendapat perintah Luqman.

Parah wartawan yang mendengar bahwasanya Luqman akan keluar di rumah sakit hari ini, bergegas meliput kepulangan Luqman dari Rumah sakit, dan mau mencari informasi mengapa Luqman tiba-tiba bisa masuk rumah sakit. Tapi sebelum semua mendapat kan Informasi mengenai Luqman, Langsung di minta untuk Bubar oleh pihak Manajemen rumah sakit.

membuat para wartawan, sepertinya lumayan kecewa di karenakan tidak dapat memperoleh informasi apapun mengenai Luqman.

Alasan Manajemen rumah sakit untuk para Wartawan membuat para Wartawan semakin merasakan ada sesuatu di balik di rawat nya Luqman di rumah sakit secara mendadak.

Manejemen rumah sakit hanya Minta maaf Sabil berkata. " maaf semua teman-teman Wartawan. hari ini, bapak Luqman belum bisa bertemu dengan kalian semua di karenakan beliau lagi punya urusan yang tidak bisa di tinggalkan. sekali lagi saya minta maaf... "

ketika Manejemen lagi berbicara dengan para wartawan.

Luqman dan Agisnah memanfaatkan keadaan saat itu untuk keluar lewat pintu samping rumah sakit di kawal oleh beberapa Bodyguard.

Ibu Rita, yang lagi bertugas memeriksa pasien saat itu, melihat Agisnah dan Luqman yang mencoba lari dari kejaran wartawan, hanya bisa menggeleng-geleng kan kepala sambil berkata. " apa yang ada dalam, kepala Anak dua itu, semua orang ingin hidup tenang dan aman, mereka malah memilih jalan yang sulit. entah la, biarkan saja, apa bila mereka menderita pasti pulang." kata Ibu Rita, dan kembali masuk dalam ruangan pasien.

Agisnah dan Luqman, akhirnya tiba di dalam mobil tanpa di ketahui para wartawan yang lagi memburu Luqman saat itu.

di karena berita mengenai Luqman anak pejabat tinggi di negara ini, sangat lah menarik perhatian publik untuk di bahas di tambah wajah tampan Luqman yang sangat laku di pasaran.

walaupun wajah Luqman begitu sangat mengundang perhatian publik untuk melihat berita mengenai Luqman membuat wartawan berlomba-lomba mengangkat topik mengenai Luqman. Sehingga wartawan selalu saja memanfaatkan setiap berita mengenai Luqman.

Tapi Luqman adalah tipe lelaki yang tidak suka muncul di depan kamera ataupun di depan media.

hanya hal-hal tertentu yang membuat dia ada dalam dunia Maya tersebut. membuat para wartawan kesulitan mendapatkan informasi mengenai Luqman.

sedangkan Agisnah yang sama halnya dengan Luqman, memilih membatasi diri dengan para Wartawan dan media berita sampai dengan saat Agisnah berhasil mengungkap misteri rahasia yang akan yang menjadi target utama Agisnah saat di negara Indonesia nantinya.

Misi Rahasia yang harus di lakukan langsung oleh Agisnah serta sahabat satu-satunya yaitu Luqman, membuat mereka untuk sementara ini harus menghindari yang namanya Wartawan, bukan hal yang mudah untuk Agisnah dan Luqman kabur atau menghindari para wartawan di karenakan jumlah mereka yang cukup banyak tersebar di mana-mana. sehingga Agisnah dan Luqman harus ekstra hati-hati sebelum beraktivitas di luar rumah.

****

Hari semakin sore sedang kan Agisnah dan Luqman masih terus menghindari para wartawan. Seharusnya mereka mempersiapkan segala keperluan untuk berangkat besok pagi-pagi.

Tapi malah tertunda dengan para wartawan yang masih bergentayang di dekat rumah Luqman membuat Agisnah dan Luqman tidak bisa pulang sesuai rencana.

Di saat seperti ini, Luqman memberikan Ide pada Agisnah.

"sebaiknya yang kita butuhkan kita beli secara online saja, maka kita tidak harus pulang saat ini, serta barang-barang tersebut bisa minta di kirim di markas kita saja." Saran Luqman, dengan kondisi saat ini.

"Baiklah ide yang bagus, Tapi aku juga punya ide yang lebih bermanfaat, sebaiknya semua kita siapkan di sana saja yaitu negara Indonesia, dan kita tidak usah menunggu pagi hari untuk berangkat, kita berangkat malam ini juga aku telah minta Willa Bodyguard Aku, untuk memeriksa pesawat yang akan terbang ke Indonesia malam ini, dan malam ini 2 pesawat yang akan terbang kesana jam terbang 08.30 WITA. maka kita masih punya waktu 4 jam dari sekarang untuk bersiap-siap." kata Agisnah, terus terang kepada Luqman yang barusan keluar dari rumah sakit, tapi telah di tawarkan untuk pergi ke suatu tempat saat seperti ini.

"Sebaiknya kamu biarkan aku untuk tidur malam ini, kamu tahu sendiri aku barusan sembuh dari hal yang hampir merenggut nyawa aku.! ini malah ke pergi kita lebih cepat dari yang aku duga, aku paham sekarang!! kamu mau menghindari, kejutan dari Kak Ghaffar untuk kita kan?? Gadis yang cantik dan pintar, kehadiran Wartawan adalah alasan kamu untuk bernegosiasi nanti saat di tanya oleh kak kan? setiap ada jalan selalu ada solusi!!." kata Luqman, dengan mudah Menganalisis apa yang sedang di rencanakan oleh Agisnah saat ini.

"Kamu adalah partner terbaik, kecerdasan yang bisa di andalkan." kata Agisnah, memuji hasil pemikiran Luqman yang hampir semua yang di katakan Luqman sepenuhnya benar.

"Baiklah aku akan mengantarmu pulang Ke rumah sekarang. Dan aku akan bicarakan ini kepada Ayah dan Bunda aku terlebih dahulu."

kata Luqman, tidak langsung menyetujui permintaan Agisnah.

Luqman pun, keluar dari dalam Mobil Rolls-Royce Luqman dan membukakan pintu mobil untuk Agisnah.

" Terimakasih ... Assalamualaikum "

Ucap Agisnah dan keluar dari mobil.

"Sama-sama ... Walaikum salam warahmatullahi Wabarakatuh ... aku pergi ya?? Pamit Luqman tapi tidak ada respon dari Agisnah. Sehingga Luqman melanjutkan ucapannya. "Kak Ghaffar pasti masih di kantor, bagaimana kalau aku temani sampai Kak Ghaffar berada di rumah?" kata Luqman, menawarkan bantuan.

"Kita tidak punya banyak waktu, bicarakan hal ini kepada Om dan Tante, jangan buat mereka marah, kesehatan mereka lebih penting dari segala nya." Ucap Agisnah, berjalan pelan-pelan meninggalkan Luqman dan masuk dalam rumah yang di ikuti oleh para Bodyguard.

Luqman yang paham dengan kata penolakan tapi terkesan memaksa. Membuat Luqman tidak bicara lagi, memilih masuk kembali dalam mobil dan pulang ke rumah.

Beberapa menit kemudian Luqman pun sampai di rumahnya.

"Akhirnya para wartawan yang bergentayang di sekitar Rumah pergi juga." Rasa syukur terlihat jelas di wajah Luqman.

Agisnah dan Luqman di waktu yang bersamaan, tapi di tempat yang berbeda masuk dalam kamar mandi dan bergegas membersihkan tubuh mereka masing-masing, sedangkan keperluan mereka, di siapkan oleh para pelayan dan pembantu rumah tangga yang telah terbiasa mengurus Agisnah dan Luqman selama ini, serta mempersiapkan semuanya.

tidak butuh waktu yang lama akhirnya Agisnah dan Luqman keluar dari kamar mandi di waktu yang bersama, membuat para pelayan bergegas membantu keduanya untuk berganti pakaian.

Agisnah selalu di layani oleh pelayan perempuan sedang Luqman pelayan Laki-laki.

kebiasaan di layani sejak kecil membuat mereka tidak risi lagi dengan kehadiran para pelayan.

Tiba saatnya menunggu kepulangan keluarga masing-masing.

Agisnah menunggu Kakak satu-satunya yaitu Ghaffar. sedangkan Luqman menunggu Ayah dan Bunda dia saat itu untuk mengatakan keberangkatan mereka malam ini juga.

ternyata dari hasil menunggu kedua orang tua Luqman yang terlebih dahulu tiba di rumah di bandingkan Kakak Agisnah.

Di saat kedua orang tua Luqman tiba di rumah, Luqman menyambut dengan begitu sopan.

"Assalamualaikum ... Ayah dan Bunda, pasti lelah seharian kerja, ayo duduk Luqman telah minta Bibi untuk masak makan enak." kata Luqman, sambil memeluk kedua orang tua dia satu persatu dan menggandeng kedua nya untuk duduk di meja makan.

Ayah dan Ibu Luqman yang telah terbiasa dengan sikap Luqman seperti ini di perlakuan baik Luqman, maka kedua orang tua Luqman tidak terlalu mempertanyakan akan apa tujuan Luqman saat ini.

Chapitre suivant